TEMPO.CO, Solo - Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Ahmad Luthfi menyatakan bom bunuh diri yang meledak di kantornya memiliki daya ledak rendah (low explosive). Kendati rendah, efeknya tetap besar. "Pelaku laki-laki usia sekitar 30-50 tahun dan langsung tewas di lokasi. Tubuhnya hancur di bagian paha dan punggung," kata Ahmad Luthfi.
Kronologi kejadiannya, menurut Ahmad Luthfi, pelaku seorang diri mengendarai sepeda motor matic menerobos masuk ke Mapolres. Namun jalan yang dituju pelaku di dalam kompleks Polresta buntu dan akhirnya dia berputar balik.
Petugas mengejar dan menanyakan tujuannya. Belum mendapat jawaban, bom di badan pelaku meledak. "Satu anggota Polri mengalami luka ringan akibat terkena ledakan dan langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Ahmad. Sedangkan pelaku langsung tewas di lokasi. Ahmad Luthfi meminta masyarakat Solo tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan semua jajaran Polri saat ini mengantisipasi teror susulan. "Kami juga memantau kejadian di luar dan berkomunikasi dengan Interpol. Informasi yang didapat bisa jadi bahan peningkatan keamanan," tuturnya.
Bom bunuh diri di Markas Polresta Surakarta terjadi pagi tadi sekitar pukul 07.30. Pelaku mengarah pada seseorang bernama Nur Rohman. Nama ini disebut-sebut sebagai mantan Ketua RT 01 RW 12, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Polisi masih menyelidiki kemungkinan itu.
ISTMAN M.P. | AHMAD RAFIQ