TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan lembaganya belum memutuskan calon Wakil Kepala Polri yang bakal mendampingi Komisaris Jenderal Tito Karnavian, yang kini menjadi calon tunggal Kapolri. "Belum ada," katanya di kantornya, Selasa, 21 Juni 2016.
Presiden Joko Widodo telah memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, yang akan pensiun Juli mendatang. Tito saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Boy juga menyatakan belum ada calon pengganti Tito di BNPT. "Nanti Presiden (yang pilih)," ucapnya.
Dewan Perwakilan Rakyat mulai membahas tentang pergantian Kapolri pada Senin kemarin. Namun keputusan akan diambil setelah DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Ketua Komisi Hukum DPR Bambang Soesatyo sempat berbicara soal bursa calon Wakapolri. Ia menuturkan ada dua nama yang akan menggantikan posisi yang saat ini diisi Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Mereka adalah Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Inspektur Jenderal Lutfi Lubihanto dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Syafruddin.
"Informasi yang berkembang seperti itu," ucap Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 20 Juni 2016. Wakil Ketua Komisi Hukum Desmond Junaidi Mahesa juga membenarkan kabar itu. Namun, ujar dia, jika Wakapolri dijabat Lutfi, akan terjadi gejolak di internal Polri.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini menuturkan gejolak itu bisa muncul karena Lutfi merupakan angkatan muda, lulusan Akademi Kepolisian 1984. "Saat ini dia bintang dua," katanya. "Posisi Wakapolri harus diisi orang yang bisa menengahi semua angkatan."
REZKI ALVIONITASARI | HUSSEIN ABRI YUSUF