TEMPO.CO, Kupang - Bank Indonesia Cabang Nusa Tenggara Timur memberikan bantuan bibit ubi jalar ungu dan bawang merah kepada petani di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi lahan petani di daerah ini yang gersang," kata Kepala BI Cabang NTT Naek Tigor Sinaga kepada wartawan, Minggu, 19 Juni 2016.
Baca Juga:
Menurut Naek, tidak hanya memberikan bantuan bibit, BI juga melakukan pendampingan karena penanaman ubi jalar ungu dan bawang merah merupakan program unggulan di Belu. "Diharapkan bantuan ini bisa membantu petani mengatasi dampak kekeringan yang mengakibatkan mereka gagal menanam padi," ujarnya.
Naek menjelaskan, sejak Januari hingga awal Juni 2016, BI telah memberikan bantuan 50 ribu bibit ubi jalar ungu. Bibit itu sudah ditanami warga di lahan sawahnya. Begitu pula bibit bawang merah yang telah ditanam di 1.500 petak sawah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Belu.
Bencana kekeringan akibat El Nino melanda sejumlah kabupaten di NTT sejak 2015 yang terus terjadi hingga 2016 ini. Kabupaten Belu adalah salah satu daerah yang mengalaminya. Para petani di daerah itu mengalami gagal tanam dan panen padi sehingga terancam kelaparan.
Seorang petani, Eman, mengatakan lahan pertanian petani tidak bisa ditanami karena minimnya curah hujan sejak 2015. Akibatnya, banyak petani yang beralih profesi menjadi tukang ojek dan buruh. "Kami tidak bisa bercocok tanam sehingga harus alih profesi," ucapnya.
Eman mengatakan bantuan bibit ubi jalar ungu dan bawang merah yang diberikan BI NTT itu bisa membuatnya kembali bercocok tanam. Ubi dan bawang merupakan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. "Semoga bencana kekeringan segera berakhir,” tuturnya.
YOHANES SEO