TEMPO.CO, Yogyakarta - Sepekan pertama Ramadhan ini, Kepolisian Resor Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kebanjiran laporan kasus bunuh diri. "Belum ada sepekan ini sejak ramadhan dimulai, sudah ada empat kasus bunuh diri," ujar juru bicara Kepolisian Resor Gunungkidul Inspektur Satu Ngadino, Jumat 10 Juni 2016.
Kasus bunuh diri mulai merebak pada awal Ramadhan Senin 6 Juni 2016. Dalam sehari, ada dua warga Gunungkidul yang tinggal di kecamatan berbeda ditemukan tewas dalam posisi gantung diri.
Pertama seorang perempuan lanjut usia, Satiyem, 90 tahun, ditemukan tewas pada subuh puasa pertama dengan gantung diri di pos ronda di tempat tinggalnya di Kecamatan Nglipar. Pada siang di hari yang sama, warga di Kecamatan Playen digegerkan dengan perempuan paruh baya, Rubinah, 50 tahun, yang tewas dengan posisi tergantung di atap kamar rumahnya.
Pada hari pertama puasa itu seorang pria warga asal Kecamatan Wonosari juga dilaporkan mencoba bunuh diri dengan menyayat urat nadinya. Tapi pria itu berhasil di selamatkan penduduk dan dibawa ke rumah sakit.
Selang tiga hari kemudian, pada hari keempat bulan puasa pekan ini, Kamis 9 Juni 2016, giliran warga Kecamatan Gedangsari melaporkan temuan mayat seorang perempuan paruh baya, Mariyem 50 tahun tewas dengan posisi tergantung di rumahnya. "Dari tiga korban tewas tidak ada kejanggalan dugaan penganiayaan," ujar Ngadino.
Dari keterangan saksi, disimpulkan korban tewas bunuh diri karena depresi dan penyakit menahun tak kunjung sembuh akibat faktor usia dan ekonomi. "Korban terakhir depresi karena seorang diri merawat orang tuanya yang sakit," ujarnya.
Polres Gunungkidul pun menyoroti tingginya angka bunuh diri kurang dalam sepekan awal bulan ramadhan ini. "Kami sudah berembug ke musyawarah pimpinan daerah untuk mengintensifkan kegiatan dialog sekaligus pengawasan warga rentan bunuh diri termasuk saat ramadhan ini," ujarnya.
Kasus bunuh diri di Gunungkidul sempat merebak pada juga pada Januari 2016 lalu hingga mencapai enam kasus dalam satu bulan. Cara yang dilakukan sama dengan gantung diri. "Seharusnya pemerintah daerah bisa memiliki sebuah wadah atau sejenis yayasan untuk menampung para lansia ini," ujarnya. Gunungkidul yang merupakan daerah tandus dikenal dengan tingkat bunuh diri yang tinggi di Yogyakarta.
PRIBADI WICAKSONO