TEMPO.CO, Makassar - Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, siap mundur dari bursa calon Ketua Umum Partai Golkar jika bakal calon ketua umum diharuskan membayar biaya pendaftaran dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai itu di Nusa Dua, Bali pada 7-9 Mei 2016.
"Jangankan Rp 20 miliar, satu rupiah pun saya tidak mau keluarkan saat pendaftaran. Kalau itu dipaksakan, saya nyatakan mundur dari pencalonan," ujar Syahrul seusai bertemu dengan calon Ketua Umum Partai Golkar, Mahyuddin, di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Selasa, 12 April 2016.
Syahrul berharap Munaslub Partai Golkar dapat memberikan pendidikan politik yang bersih. "Kalau ada uang pendaftaran, sama saja tidak memberikan pendidikan politik yang bersih," kata Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Tim Pemenangan Syahrul, La Kama Wiyaka, mengatakan menjelang munaslub muncul rumor yang berkembang bahwa setiap calon ketua umum dibebankan Rp 20 miliar untuk biaya pendaftaran.
Tapi, ihwal biaya pendaftaran itu belum diplenokan oleh panitia munaslub. "Rumornya seperti itu. Kami pasti tak sanggup. Kalau Rp 5 miliar mungkin bisalah," ucapnya.
Adapun Wakil Ketua MPR RI yang juga calon Ketua Umum Golkar, Mahyuddin, siap membayar iuran pendaftaran sepanjang itu diatur dalam tata-tertib penyelenggaraan munaslub. "Saya pertimbangkan untuk mendaftar bila benar nilainya Rp 20 miliar. Tentu saya harus berkomunikasi dengan pendukung dan sponsor saya," ujar dia.
Namun, ia berharap tak ada biaya semacam itu karena bisa menjadi masalah di kemudian hari. Menurut dia, opini publik akan terbangun terkait kegiatan tersebut. "Citra munaslub akan berdampak buruk karena ada dugaan money politics," kata dia.
Karena itu, Mahyuddin berharap panitia membentuk komite etik untuk mewaspadai adanya politik uang dalam penyelengaraan munaslub. "Kalau ada ditemukan, bisa didiskualifikasi," tutur Mahyuddin.
Pendaftaran calon ketua umum dilaksanakan pada 14-18 April 2016. Kemudian 19-20 April 2016 digelar rapat penentuan calon yang lolos dalam tahap verifikasi berkas. Selanjutnya, pada 23 April 2016 kampanye di zona 1 se-Sumatera, zona 2 se-Jawa (25 April 2016), zona 3 se-Kalimantan (27 April 2016), dan zona 4 se-Sulawesi (29 April 2016).
Kemudian, pada 1 Mei 2016 digelar kampanye di zona 5 yang meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Pada 3 Mei 2016 dilaksanakan dialog publik yang disiarkan secara langsung salah satu stasiun televisi swasta.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI