TEMPO.CO, Bangkalan--Warga Jalan HOS Cokro Aminoto, Kelurahan Pangeranan, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berhasil menggagalkan pencurian sepeda motor milik VA. Warga juga berhasil menangkap dua terduga pencuri, yaitu Agung Purnomo dan Mohammad Yusuf, warga setempat.
"AP (Agung Purnomo) seorang pegawai negeri sipil di Bangkalan," kata Kepala Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Bangkalan Ajun Komisaris Ipung Abdul Muis, Rabu, 16 Maret 2015.
Awalnya, kata Ipung, Agung dan Yusuf hanya ingin jalan-jalan. Mereka berboncengan sepeda motor Vario bernomor polisi M-3078-GZ. Agung juga membawa anaknya, AZ, 8 tahun.
Saat melintas di depan toko pakaian Vikarla milik VA, Yusuf melihat sepeda bernomor polisi M-2312-GZ dengan kunci kontak yang masih tertancap. Yusuf mengajak Agung membawa lari sepeda motor tersebut. "Agung awalnya menolak karena lagi bawa anak," ujar Ipung.
Entah apa sebabnya, Agung yang semula menolak akhirnya menyetujui ajakan Yusuf. Agung kemudian mengantar AZ pulang lalu kembali ke toko Vikarla. Sepeda motor yang diincar ternyata masih terparkir disana.
Menurut Ipung Agung dan Yusuf kemudian mengatur siasat. Agung kebagian tugas mengalihkan perhatian pemilik toko, ada pun Yusuf yang mengambil sepeda motor. Agung kemudian masuk ke toko berpura-pura menawar jaket. Merasa aman, Yusuf dengan tenang membawa sepeda motor tersebut.
Namun apes, Marjuki, pegawai toko, melihat Yusuf. Dia memberi tahu Vera, pemilik motor. Korban lantas keluar dan menegur tersangka. "Ketahuan, Yusuf meletakkan lagi sepeda motor itu dan mencoba kabur," kata Ipung.
Namun korban berteriak maling sehingga mengundang perhatian warga. Puluhan warga berhasil menangkap Yusuf dan menggebukinya. Ada pun Agung, berhasil melarikan diri. Dia memamfaatkan situasi saat perhatian warga hanya pada Yusuf.
Namun Agung ditangkap polisi di depan Stadion Gelora Bangkalan tak berselang lama dari tertangkapnya Yusuf. "Agung ini juga pernah mencuri sepeda motor milik rekannya sesama PNS," kata seorang polisi.
Kepada polisi Agung berdalih terpaksa mencuri karena pendapatannya sebagai pegawai negeri sipil tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari. "Rencananya hasil penjualan motor itu mau kami bagi dua," ujar Agung.
MUSTHOFA BISRI