TEMPO.CO, Jakarta - Portal berita Redaksikota.com melayangkan permohonan maafnya secara terbuka terkait dengan pemberitaan yang menyebut bahwa Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) bisa disembuhkan dengan cara direbus.
Akibat pemberitaan itu, Khofifah dirisak oleh netizen. BACA:Menteri Khofifah Jadi Trending Topic dan Dirisak Netizen
Dalam permohonan maaf yang diunggah di situs resminya, Ahad, 13 Maret 2016, Redaksikota.com menyatakan, dalam berita yang berjudul Mensos Punya Solusi Rehabilitasi LGBT dengan Direbus Air Panas itu, terdapat kesalahan.
Dalam sebuah acara di Masjid Agung Sidoarjo, Jawa Timur, 28 Februari 2016, Khofifah menyatakan terdapat semacam terapi untuk menyembuhkan penyimpangan seksual hingga sembuh total dalam program ESQ yang dimiliki Ary Ginanjar.
Setelah acara, dalam wawancara dengan wartawan, Khofifah mengungkap adanya cara alternatif untuk mengatasi pecandu napza (narkotik, psikotropika, dan zat adiktif), yakni dengan memasukkan sang penderita ke dalam air rebusan dengan campuran rempah-rempah dan kapur. "Pasien juga diletakkan di sebuah tempat dengan suhu 85 derajat Celcius," katanya.
Dalam penjelasannya saat itu, Khofifah juga mengatakan sempat mencoba terapi itu. Dia pun menyatakan terapi itu aman dilakukan. Redaksikota.com mengakui, dalam wawancara itu, koresponden di Sidoarjo salah menangkap maksud Khofifah.
Redaksikota.com pun menyatakan proses rehabilitasi pelaku penyimpangan seksual LGBT dengan cara diletakkan di dalam air rebusan yang menghebohkan publik tidak benar. "Dan kami dari seluruh jajaran redaksi di Redaksikota.com mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang merasa tidak nyaman dengan pemberitaan tersebut," ujarnya.
Akibat pemberitaan itu, nama Khofifah masuk trending topic Indonesia di jejaring sosial Twitter.
ANGELINA ANJAR SAWITRI