TEMPO.CO, KEDIRI- – Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Jawa TImur Gus Ahmad Reza meminta kalangan pondok melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan salat gerhana besok. Hal ini untuk mengeliminir sikap sebagian kalangan yang mengkultuskan matahari seperti Tuhan.
Gus Reza mengatakan sejak beberapa hari lalu dirinya telah mengeluarkan rekomendasi kepada seluruh pengurus pondok pesantren NU di Jawa Timur menyikapi terjadinya gerhana matahari total (GMT). Seluruh pondok pesantren diminta melaksanakan salat gerhana baik di lingkungan pondok maupun tempat lain dengan melibatkan masyarakat. “Ada alasan mengapa harus melaksanakan salat gerhana,” kata Gus Reza kepada Tempo, Selasa 8 Maret 2016.
Menurut Gus Reza, salat gerhana dilaksanakan dengan beberapa tujuan. Selain beribadah kepada Allah, salat gerhana juga mengingatkan terhadap kekuasaan Allah. Fenomena ini menunjukkan kepada manusia bahwa terciptanya matahari, bulan, bumi, dan alam semesta tak lepas dari kehendak dan kekuasaan Allah. Dan siklus siang malam pun bisa diubah atas kehendak Allah melalui fenomena gerhana matahari ini, dimana siang akan terasa seperti malam.
Live Streaming: Gerhana Matahari 2016
Tak hanya itu, salat gerhana juga memiliki pesan Ke Esa an Allah dimana tak boleh ada yang menganggap matahari maupun bulan sebagai Tuhan. Sebab hingga saat ini masih ada segelintir kalangan yang mensejajarkan matahari dengan tuhan melalui ajaran mereka. “Jadikan momentum gerhana matahari ini untuk menanamkan ajaran Islam kepada masyarakat secara benar,” kata Gus Reza.
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur mengumumkan gerhana matahari akan melintasi sejumlah kota di Jawa Timur mulai Banyuwangi, Probolinggo, Pamekasan, Malang, Surabaya, Bojonegoro, Kediri, Blitar, dan Madiun. Khusus untuk wilayah Kediri dan sekitarnya GMT akan diawali pada pukul 06:21:02 selama 02:16:44. Lebar gerhana diperkirakan akan mencapai 84,41 persen.
Sejumlah pondok pesantren dan masjid di Kota Kediri berencana menyelenggarakan salat gerhana besok pagi. Pelaksanaan salat gerhana di Pondok Pesantren Lirboyo dilakukan di masjid lama yang berdekatan dengan kediaman almarhum Kiai Idris Marzuki oleh ribuan santri.
HARI TRI WASONO