TEMPO.CO, Ternate - Para wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena gerhana matahari total sudah mulai berdatangan di Ternate. Hal ini terlihat dari puluhan kapal yacht berbendera asing yang berlabuh di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.
Administrator pelabuhan mendata, sedikitnya sudah ada 22 kapal yacht yang berlabuh. Menurut Arifai, Kepala Lalu Lintas dan Kepelabuhanan KSOP Ternate, kapal yacht yang berlabuh di pantai daerah Ternate berasal dari Negara Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Australia, dan Prancis.
Kapal yang berlabuh merupakan kapal berkapasitas 12 orang. Rencananya, kapal-kapal tersebut akan ditempatkan di depan Taman Nukila agar tidak mengganggu arus lalu lintas pelayaran. “Hanya satu kapal pesiar dengan kapasitas lebih dari 200 penumpang yang sandar di Pelabuhan Ternate. Selebihnya kapal ukuran kecil,” kata Arifai kepada Tempo pada Selasa, 8 Maret 2016.
Arifai mengatakan, dari laporan yang diterima, kapal yacht yang masuk rencananya berada di Ternate selama 7 hari dan akan melanjutkan perjalanan menuju Banda Naira, Maluku, dan Sulawesi Utara. Kapal itu bahkan dilaporkan datang hanya untuk melihat gerhana matahari di Ternate. “Ada kapal yang rencananya langsung melanjutkan perjalanan setelah peristiwa gerhana selesai. Tapi, yang pasti, ada 22 kapal yacht yang datang ke Ternate” ujar Arifai.
Arifin Umasangadji, Ketua Ternate Solar Eclipse Ternate, mengatakan, untuk menyambut wisatawan asing, Pemerintah Kota Ternate telah menyelenggarakan acara budaya yang menjual potensi wisata di Kota Ternate. Bahkan pemerintah Ternate akan menyelenggarakan tradisi lokal saat puncak acara. “Lebih dari seribu wisatawan asing akan datang berkunjung,” kata Arifin.
Di Kota Ternate, puncak gerhana matahari total akan terjadi pukul 09.51 selama 2 menit 39 detik dengan ketinggian matahari 47,7 derajat.
BUDHY NURGIANTO