TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah provinsi Jawa Timur menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat khusus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Anggaran yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) itu diharapkan akan dapat meningkatkan jumlah UMKM.
“Prinsipnya dari segi siapa yang menanggung risiko. Sejauh ini yang siap menanggung risiko dana itu, Bank Jatim," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di sela acara Bank & UMKM Expo 2016 di Grand City Surabaya, Kamis 11 Februari 2016.
Menurut Soekarwo, pemerintah provinsi harus mau intervensi guna mendongkrak perekonomian. Caranya ialah dengan menerapkan kebijakan pemberian suku bunga murah pada KUR tersebut.
Untuk itu Soekarwo mengatakan tengah mengusulkan kepada pemerintah agar tak semua KUR nanti disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia. “Kalau bisa dia terhubung dengan BPR-BPR lainnya, supaya tidak mematikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) kecil yang ada di daerah,” tutur dia.
Menurutnya, dengan KUR yang jangkauannya luas, pelaku UMKM di daerah-daerah dapat menyerapnya. Ini dinilai bisa mengurangi urbanisasi, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Terkait tujuan itu pula, digelar pameran Bank & UMKM Expo 2016 di Surabaya, pada 11-14 Februari 2016. “Produsen dan pembeli dapat bertemu secara langsung, jadi kemungkinan transaksi akan meningkat,” kata dia.
Dalam pameran itu industri keuangan dan perbankan dipertemukan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sebanyak kurang lebih 110 gerai UMKM memamerkan berbagai produk berbasis ekonomi kreatif provinsi Jawa Timur.
Ketua Panitia Bank & UMKM Expo 2016, R. Soeroso, mengungkapkan, ratusan gerai UMKM dalam pameran tersebut diharapkan menjadi cerminan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Sebab, hal itu dapat mendorong daya saing UMKM guna menembus pasar ASEAN di era Masyarakat Ekonomi Asean saat ini.
Selama 4 hari penyelenggaraan, pihaknya berharap dapat meraup nilai transaksi sebesar Rp 3 miliar, dengan jumlah kunjungan mencapai 25 ribu pembeli potensial. “Pameran ini untuk meningkatkan potensi daya saing berbasis ekonomi kreatif oleh usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Timur,” kata Direktur Utama Bank Jatim itu.
ARTIKA RACHMI FARMITA