TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan pengamanan jalannya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua sudah dipersiapkan. Aparat yang dikerahkan, kata Paulus, sebanyak 300 personel di Merauke dan 400 petugas di Wamena.
Sedangkan teknis pengamanan pun telah disusun rapi. "Ring 1 dan 2 kan TNI, kepolisian ada di ring 3, semua sudah ditetapkan, sudah bagi-bagi tugas. Hingga saat ini kondisi masih terkendali," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 29 Desember 2015.
Paulus menambahkan, kepolisian telah melakukan upaya cipta kondisi dengan bertemu para tokoh serta pemuka masyarakat. Hal ini untuk menyampaikan pesan bahwa kedatangan presiden akan memberikan banyak manfaat bagi pembangunan Papua. "Semuanya memberikan respons yang baik. Ini menandakan momentum kehadiran Presiden selalu diterima," ucapnya.
Rencana kunjungan Presiden sempat terusik oleh peristiwa penyerangan kelompok bersenjata ke Markas Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, pada Minggu, 27 Desember 2915. Kejadian itu merenggut tiga polisi tewas dan dua lainnya luka.
Menurut Paulus, kelompok kriminal bersenjata tersebut sering melakukan kekacauan di Papua. Kelompok ini ditengarai pernah merampas senjata milik kepolisian saat sedang melakukan pengamanan Natal di Ilaga, Kabupaten Puncak pada 2014 lalu.
Tujuan penyerangan, kata Paulus, kelompok baru tersebut ingin menunjukkan eksistensinya. "Tidak terikat dengan kelompok lain yang sudah lama ada," katanya.
Paulus berujar sedang memburu mereka. Namun kondisi geografis Sinak yang banyak gunung, lembah, dan sungai membatasi upaya petugas untuk mengejar. Paulus menambahkan, pendekatan yang dilakukan dengan mencari tahu markas mereka lalu berupa untuk memasuki titik-titik pos yang sering dilewati. "Beberapa kali kami berhasil menangkap kelompok bersenjata dengan cara seperti ini," tuturnya.
AHMAD FAIZ