TEMPO.CO, Bandung - Seorang karyawan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ditemukan tewas tergantung di sebuah toilet hanggar Fixed Wings milik PT Dirgantara Indonesia, Senin, 28 Desember 2015. Karyawan berinisial T tersebut diduga meninggal akibat gantung diri.
"Berdasarkan informasi yang dihimpun dari teman-teman di lapangan, benar ada musibah karyawan kami meninggal diduga bunuh diri," ujar Manajer Hubungan Masyarakat PTDI Irland Budiman kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 28 Desember 2015.
Menurut informasi yamg dihimpun Tempo, jenazah T ditemukan sekitar pukul 10.30 dengan kondisi leher yang masih menggantung pada seutas tali tambang. Saat itu T masih menggunakan pakaian dinas PTDI berwarna biru. Belum diketahui motif bunuh diri karyawan yang sudah bekerja selama 28 tahun di perusahaan industri pesawat terbang nasional ini. "Saat ini masih dilakukan investigasi oleh pihak kepolisian," ujar Irland. Dia mengatakan T merupakan salah satu karyawan PTDI yang bertugas di divisi logistik.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Reny Marthaliana mengatakan saat ditemukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh T. "Saat mayat T diturunkan tim Inafis Polrestabes Bandung, keadaan lidah menjulur dan kemaluan keluar cairan," ucap Reny kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung.
Menurut dia, karyawan PT DI tersebut gantung diri menggunakan tambang kuning dengan simpul hidup. Polisi sudah meminta keterangan saksi, Budi Surya, 24 tahun, karyawan PTDI yang pertama mengetahui T tak bernyawa. Saksi awalnya hendak ke toilet di lantai empat bangunan hanggar Fixed Wings.
Polisi belum bisa menyimpulkan apakah T depresi serta frustasi sehingga bunuh diri. Namun berdasarkan keterangan pihak keluarga, ujar Reny, T menderita penyakit asam urat, diabetes, dan darah tinggi.
"Intinya tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan. Kami juga masih menyelidiki dan menggali informasi dari pihak keluarga. Setelah tadi olah TKP, jenazah dibawa ke RS Hasan Sadikin," kata Reny.
IQBAL T. LAZUARDI S.