TEMPO.CO, Surakarta - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab memperingati malam 1 Suro, Rabu malam 14 Agustus 2015. Seperti biasanya, rombongan kebo bule akan berada di barisan depan iring-iringan kirab.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Winarno Kusumo mengingatkan warga yang ingin menyaksikan kirab dilarang memotret dan mengeluarkan suara bising.
"Aksi potret (dengan lampu kilat) bisa membuat kaget dan mbedhal (berontak)," kata Winarno yang memastikan akan ada sembilan kerbau akan mengikuti kirab, Rabu 14 Oktober 2015.
Hal itu bisa sangat merepotkan mengingat sembilan kebo bule itu berada di barisan terdepan rombongan kirab. Kerbau albino itu juga tidak suka dengan suara bising.
"Tahun lalu, sempat ngambek di tengah jalan lantaran mendengar suara motor yang meraung-raung," katanya. Dia berharap masyarakat ikut menjaga ketenangan selama prosesi kirab berlangsung agar acara berjalan lancar.
Keraton, kata Winarno, akan memilih kebo bule yang dinilai siap untuk diajak kirab. "Kami pilih yang jinak dan tidak takut melihat kerumunan orang," katanya. Biasanya, kirab itu disaksikan ribuan masyarakat yang berjajar sepanjang jalan yang dilalui rombongan.
Kirab pusaka tersebut mengambil rute dari depan Kori Kamandungan keraton, Alun-alun Utara, Gladag, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke keraton. Iring-iringan tersebut memutari keraton dengan jalur searah jarum jam.
AHMAD RAFIQ