TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Guru Seluruh Indonesia Retno Listyarti menengarai banyak korupsi dalam pengadaan buku Kurikulum 2013. Maka, Retno meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk penyelidikan.
"Dananya melebihi Hambalang, sekitar Rp 3,8 triliun. Banyak yang bodong di sini," kata Retno saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Desember 2014. (Baca: Kejaksaan Selidiki Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Jember)
Dana sebanyak Rp 3,8 triliun itu terdiri atas pengadaan buku Rp 2,5 triliun dan pelatihan guru Rp 1,3 triliun. Sedangkan dana Hambalang, kata Retno, hanya menelan biaya Rp 1,2 triliun.
Retno berujar bahwa indikasi korupsi tampak dari perbedaan silabus dan buku kurikulum yang telah dicetak. (Vaca: ICW Minta Kurikulum 2013 Dihentikan Total.) Dengan demikian menyebabkan silabus harus dirombak ulang karena tidak sesuai dengan urutan materi buku. Artinya, buku dicetak dulu sebelum susunan silabus rampung.
"Kacau itu, antara silabus dan bukunya tidak nyambung. Artinya, kan, dibuat asal-asalan," ujarnya. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Nuh Ogah Disalahkan.)
Menurut Retno, pencetakan buku Kurikulum 2013 harus segera dihentikan. Sebab, pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara semakin besar bila pencetakan dilanjutkan.
Retno juga meminta Anies untuk menghentikan Kurikulum 2013 secara nasional. "Karena akan membingungkan ada dua kurikulum yang berbeda berjalan bersamaan, meskipun tidak dalam satu sekolah."
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Sopir Jadi Pelaku, Blue Bird: Kami Tak Terlibat
YLKI: Kejahatan di Taksi karena Persaingan
Ahok Tolak Usulan Kedua PT Jakarta Monorail
Taksi untuk Merampok Pernah Dilaporkan ke Polisi