TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifudin, mengatakan pihaknya belum mendapat informasi resmi soal rapot merah dari hasil survey Integritas Sektor Publik 2014. Oleh karena itu, dia mengaku bingung akan mengambil langkah seperti apa untuk membenahi evaluasi rapot merah tersebut.
"Saya belum tahu hasil survey itu, periode kapan dilaksanakan, di mana saja, dengan metode apa, saya tidak tahu. Saya akan mempelajarinya dulu, baru bisa mengambil langkah," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 November 2014.
Hari ini, Komisi Pemberantasan Korupsi mengumumkan hasil survei yang menyatakan rapot merah untuk Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan.
Menurut Lukman, seharusnya KPK menyampaikannya kepada kementerian yang bersangkutan terlebih dahulu. Tujuannya, kata dia, agar kementerian yang bersangkutan dapat menkonfirmasi dan mengevaluasi rapor merah itu.
"Alangkah lebih baik, lebih arif, kalau KPK menyampaikan rapor merah itu kepada kami dulu, sebelum dipublikasi ke media. Kalau begini kan, saya bingung mau jawab apa," ujarnya.(Baca : Menteri Lukman Enggan Tinggal di Rumah Dinas )
Survei Integritas kali ini dilakukan terhadap 40 unit layanan di 20 Kementerian/Lembaga di wilayah Jadebotabek. Hal ini menyesuaikan dengan rencana strategis KPK, terutama menyangkut national interest.
Sebanyak 1.200 responden survei merupakan pengguna langsung unit layanan. Pengambilan data primer dilakukan melalui proses wawancara tatap muka yang dilaksanakan pada Mei hingga September 2014. Tujuannya, kata Abraham Samad, KPK ingin lihat persepesi masyarakat terhadap unit layanan publik.
Sebanyak 38 kementerian/lembaga memperoleh skor di atas 6,00. Sementara itu, sebanyak 26 kementerian/lembaga memperoleh skor di atas 7,22.
Standar minimal yang ditetapkan oleh KPK, yakni 6,00. Indeks ini terdiri dari indeks pengalaman integritas dan indeks potensi integritas. Dua kementerian yang memperoleh skor di bawah 6,00 , yakni Kemenag dan Kemenhub.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler
Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM
Harga BBM Naik, JK Hubungi Ical dan SBY
Ekonom UGM: Alasan Kenaikan Harga BBM Mengada-ada
Air PDAM Malang Tercemar Bangkai Ikan