TEMPO.CO, Madiun - Rekan pasien yang diduga terjangkit ebola di Madiun, Jawa Timur, mengaku kepulangan mereka dari Liberia ke Indonesia karena kondisi darurat. Kedutaan Besar Indonesia di Liberia dan perusahaan tempat mereka bekerja memulangkan mereka sebagai antisipasi penyebaran ebola.
“Seharusnya, belum waktunya pulang, karena sesuai dengan kontrak, kami dipekerjakan selama setahun,” ujar rekan M, Hari Prasetyo, warga Desa Sebayi, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, saat dihubungi Tempo, Senin, 3 November 2014. (Baca juga: Rekan Terduga Ebola Khawatir Ikut Tertular)
M, warga Kecamatan Gemarang, diduga terjangkit ebola. Pria 29 tahun ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun. (Baca juga: Pasien di Madiun dan Kediri Negatif Ebola)
Menurut Hari, sesuai dengan kontrak, puluhan warga asal Jawa Timur, Sulawasi, Manado, dan Malaysia dipekerjakan perusahaan kayu Forest Venture, Buchanan, Liberia, selama setahun. Sebagian di antara mereka dikontrak sejak Maret, April, dan Mei 2014. Hubungan kerja sama berakhir pada 2015.
Karena isu ebola merebak, jadwal kepulangan para pekerja maju antara lima sampai tujuh bulan dari surat kontrak kerja. Ketika berada di Liberia, mereka bekerja sebagai operator kendaraan berat, penebang kayu, dan pengangkut kayu dari hutan. Sejak mulai bekerja, aktivitas mereka terhambat karena kerusakan alat berat dan datangnya musim hujan. (Baca juga: Pasien Terduga Ebola Sering Nganggur di Liberia)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita lain:
Raden Nuh Ditangkap, Kantor Asatunews.com Sepi
Kata ICW Soal Calon Jaksa Agung Widyo Pramono
Jadi Menteri, Susi Tak Lagi Merdeka