TEMPO.CO, Cianjur - Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) 3443201 di Jalan Raya Bandung, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mematikan salah satu mesinnya untuk mengantisipasi ketersedian BBM jenis Premium supaya tetap ada. "Saya terpaksa tidak melayani pembelian di salah satu dispenser untuk menjaga stok tetap tersedia," ujar Ristia, pengawas SPBU itu di Cianjur, Senin, 25 Agustus 2014.
Menurut dia, hingga hari ini bahan bakar minyak jenis Premium yang diorder dari Pertamina belum datang. Stok Premium di tempatnya bekerja sudah dua hari dibatasi kuotanya. Dari maksimal pengiriman 24 ribu liter, kini hanya bisa diisi 16 ribu liter Premium. "Sekarang, saya tidak bisa meminta lebih dari 16 ribu liter. Pertamina beralasan, subsidi BBM bersubsidi mulai menipis maka pengiriman dari depot dibatasi," kata dia.
Dengan dimatikannya dispenser bahan bakar minyak jenis Premium, diharapkan warga beralih membeli bahan bakar nonsubsidi, Pertamax. "Ini sebagai cara agar masyarakat beralih membeli Pertamax," ujarnya.
Wawan Ridwan, 52 tahun, sopir angkutan kota jurusan 06B Cianjur-Leles, mengatakan mengaku keberatan jika pembelian Premium dibatasi. "Daripada dibatasi, mending dinaikkan saja harganya, nanti ongkos angkotnya juga harus naik," kata dia.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terpopuler:
Istri Wakil Wali Kota Antre Bensin Eceran di Tegal
Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet
Pengganti Busyro, KPK Setuju Nama Ini
Angel Di Maria Segera Berseragam MU
Selain Di Maria, MU Juga Borong Blind dan De Jong