TEMPO.CO, Madiun - Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Rakhmad Setyadi mengatakan aparat intelijen dari pelbagai instansi dikerahkan dalam upaya pemantauan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Madiun. Tim tersebut terdiri atas aparat kepolisian, TNI AD, kejaksaan, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pemerintah Kabupaten Madiun. “Tim sudah disebar ke seluruh wilayah. Ada titik khusus yang kami pantau,” kata Rakhmad, Rabu, 6 Agustus 2014.
Ia tidak bersedia menjelaskan titik khusus yang dia maksud secara gamblang. Jika hal itu diungkap melalui media massa, Rakhmad beralasan, kinerja tim intelijen akan terganggu. Dia hanya mengatakan titik khusus tersebut ditetapkan karena adanya beberapa warga di Kabupaten Madiun yang terindikasi masuk jaringan ISIS. “Ada beberapa orang yang terdeteksi berafiliasi dengan jaringan teroris internasional,” ujar Rakhmad kepada Tempo.
Database tentang orang yang terdeteksi masuk jaringan teroris itu sudah dipegang tim intelijen. Menurut Rakhmad, database tersebut didapat dari Detasemen Khusus 88, Kepolisian Daerah Jawa Timur, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. Karena itu, anggota intelijen memantau secara intensif orang-orang yang diduga terlibat jaringan ISIS atau jaringan teroris lain.
Selain lewat pemantauan, Rakhmad mengatakan, upaya mengantisipasi masuknya ISIS ke wilayahnya dilakukan dengan melibatkan organisasi keagamaan. Koordinasi dengan organisasi kemasyarakatan berbasis Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah Kabupaten Madiun, telah dijalankan. “Kami meminta agar mereka mengimbau kepada anggota dan lingkungan di sekitarnya tentang Islam yang memberi kedamaian,” kata Rakhmad.
Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Madiun KH Mustaqim Basyari membenarkan informasi bahwa kepolisian setempat telah berkoordinasi untuk mengantisipasi masuknya ISIS. “Pak polisi mengajak kami untuk ikut mewaspadai masuknya ISIS. Kami akan menindaklanjuti dengan memberikan imbauan kepada warga,” ujar Mustaqim.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita Terpopuler