TEMPO.CO , Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkenal dengan karakternya yang keras dan tak mengenal kompromi dengan siapa pun. Dalam bekerja, ia menekankan kedisiplinan.
Hal ini yang membuat banyak anak buahnya yang tak sejalan dengan dia. Lantas apa komentar Risma? "Emang gue pikirin," kata Risma seperti dikutip rubrik Sehari Bersama di Koran Tempo edisi Ahad, 19 Januari 2014.
Menurut dia, selalu ada saja pegawai yang mencelanya meski tak berani mengungkapkan di depannya secara langsung. Ada pula beberapa pejabat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya yang berusaha mendepak Risma dari jabatan Wali Kota Surabaya. Sebab, Risma tidak suka berpihak dengan siapapun soal kepentingan tertentu. Dia meyakini, suatu hal yang benar harus selalu ditegakkan.
Dalam setiap terobosan kebijakannya pun, banyak sekali yang mencoba menghambatnya. Dahulu, saat awal dia menjabat di pemerintahan, bukan hanya biroktrat, tetapi warga kota Surabaya juga sering memprotesnya. Misalnya jalan beton jalan Banyu Urip, penanganan masalah banjir, pembangunan taman, dan masih banyak yang lainnya. Hingga ada salah satu pegawai menuduhnya bermain proyek karena menilai kebijakan Risma tak masuk akal.
Demikian pula di lingkungan birokrasi, tidak semua pegawainya dapat menerjemahkan apa yang dimaksud Risma. Terobosan-terobosan baru seringkali dimunculkan Risma, tetapi tidak tertangkap nyata sebagai sebuah solusi. "Karena mungkin belum terbiasa menjalankan ide yang benar-benar baru, ya," ujar dia.
Misalnya seperti kebijakan pengadaan barang melalui online, e-Procurement. Awalnya ia menuai banyak pertentangan. Namun, sekarang program tersebut justru menjadi program nasional dan Surabaya berhasil meraih penghargaan e-Procurement tingkat nasional.
Hal ini lah yang menjadikannya sebagai Wali Kota yang pro-rakyat. Di setiap kebijakannya, dia selalu menempatkan posisinya sebagai rakyat. "Itu harus," ujar Risma.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita lain:
Jokowi Perintahkan Buka-Tutup Pintu Air ke Istana
Real Madrid Pesta Gol di Kandang Real Betis
DPR Menolak Pertamina Akuisisi PGN
Jakarta Banjir, SBY Terbang ke Bali
Mengenal Katulampa, Primadona Info Banjir Jakarta