TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan Haul mantan Presiden RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur yang keempat di Yogyakarta, dibuka dengan kirab Komunitas Lintas Iman dan atraksi barongsai pada Senin sore, 16 Desember 2013. Kirab yang diikuti oleh ratusan santri pesantren di DIY, komunitas difabel, biarawati, pegiat kebatinan, Paguyuban Keluarga Tionghoa Yogyakarta, dan mahasiswa asal berbagai suku itu berlangsung dari depan Gedung DPRD DIY menuju titik nol kilometer Jalan Malioboro.
Atraksi dari kelompok barongsai Putra Mataram di perempatan Kantor Pos dan Pelataran Monumen Serangan Oemoem 1 Maret mengakhiri kirab tersebut. Atraksi barongsai digelar lagi di panggung utama peringatan haul Gus Dur, di pelataran Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, sebelum sejumlah tokoh menyampaikan orasi budaya.
Peserta kirab memakai busana beragam. Ada yang berbusana tradisional Jawa, pakaian muslim lengkap dengan rebana serta berbagai pakaian adat sejumlah etnis. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Love for all hatred for none" dan puluhan poster berisi sejumlah kalimat khas Gus Dur seperti "Keadilan tidak sendirinya hadir dalam realitas, kemanusiaan dan keadilan harus diperjuangkan."
Juru bicara Panitia Peringatan Haul Gus Dur Keempat di Yogyakarta, Muhibullah, mengatakan kegiatan mengenang Presiden keempat RI itu diinisiasi oleh Komunitas Lintas Iman Yogyakarta. Menurut dia, acara ini merupakan momentum menghidupkan kembali gagasan dan perjuangan Gus Dur dalam mengkampanyekan penghormatan pada pluralitas di Indonesia. "Makanya kami melibatkan ratusan orang dari berbagai kelompok dan berbagai agama di penyelenggaraan acara ini," kata dia di sela kirab berlangsung.
Sejumlah tokoh menyampaikan orasi budaya dan membacakan puisi di Peringatan Haul Gus Dur kali ini. Mereka di antaranya, Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, KH. Mustofa Bisri, Buya Syafi'i Ma'arif, Romo Aloysius Budi Purnomo, Pr. Budayawan Sobari, Bante Panyavaro, dan Habib Chirzin. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X juga diundang menyampaikan orasi budaya.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Terpopuler
Elektabilitas Merosot, Demokrat Salahkan Televisi
Ditangkap KPK, Kajari Praya Langsung Diberi Sanksi
Sogok Jaksa Praya, Perusahaan Eks Anggota MPR Terseret
Elektabilitas Jokowi Mencapai 44 Persen