TEMPO.CO , Jakarta:Perkumpulan Prakarsa, merilis data mengenai 'Kegagalan Transformasi Ketenagakerjaan, Perlidungan Sosial Pemerintah' Ahad 14 Juli 2013.
Institusi bidang riset, produksi pengetahuan, pengembangan kapasitas dan advokasi kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan kesejahteraan ini menilai pemerintah melakukan kesalahan momentum dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tidak berhasil mentransformasikan sektor pekerja informal menjadi formal selama 2013.
"Kami tidak setuju dengan kenaikan BBM, karena momentumnya tidak tepat," ujar Wiko Saputra Peneliti Kebijakan Ekonomi Prakarsa. Kebijakan kenaikan harga BBM dinilai kontra produktif dilakukan berdekatan dengan bulan Ramadan, karena akan berdampak pada dunia kerja.
Data yang dilansir oleh Prakarsa 103,2 juta orang bekerja di sektor informal dan setengah pengangguran dari total tenaga kerja di Indonesia sebesar 149,8 juta. Sedangkan sebanyak 7,2 juta orang saat ini berstatus pengangguran. Angka ini merupakan perolehan data sebulan sebelum kenaikan BBM dan akan semakin bertambah sebagai dampak kenaikan BBM. Jumlah setengah pengangguran terus mengalami peningkatan setiap tahun, dan berdasarkan data yang dimiliki Prakarsa, jumlah pekerja sektor informal naik hingga 1 juta orang pada 2013 sebelum kenaikan BBM.
Pemerintah dinilai tidak berhasil mengurangi angka pengangguran dan mengubah pekerja informal menjadi formal, karena dampak dari kenaikan BBM tersebut jumlah pengangguran dan setengah pengangguran akan mengalami peningkatan.
Wiko mengatakan, dalam rentang waktu yang panjang sejak tahun lalu, keputusan menaikkan harga BBM mendekati Ramadan akan semakin berpengaruh pada inflasi. Dia mengkhawatirkan hasil kenaikan jumlah pengangguran dan sektor informal akan berpengaruh pada pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan mulai diterapkan pemerintah 1 Januari 2014 mendatang.
Kenaikan jumlah tersebut akan berpengaruh pada pelaksanaan SJSN itu sendiri karena dalam rentang waktu enam bulan ke depan sistem baru akan dilaksanakan akan menggunakan data yang hingga saat ini belum valid.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Terpopuler
Kerabat SBY, Abraham: Terlibat Pasti Tersangka
Khofifah: Kenapa Takut Pada Saya?
Ini Pidato Lengkap Malala Yousafzai di PBB
Ini Pesan Khusus Menteri Dahlan untuk Erik Meijer