TEMPO.CO,Mojokerto - Sejumlah elemen serikat buruh yang tergabung dalam Aliansi Aliansi Perjuangan Buruh Mojokerto (APBM) mengancam tidak akan memilih calon legislatif alias golput dalam Pemilihan Umum 2014 nanti. Para buruh kecewa dengan komitmen anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mojokerto dalam memperjuangkan hak-hak buruh.
"Lebih baik kami golput kalau para anggota Dewan tidak memperjuangkan hak-hak kami sebagai buruh," kata salah satu aktivis buruh, Supardi, Kamis, 4 Juli 2013.
Ia mengatakan elemen serikat buruh sudah berulang kali melaporkan pelanggaran ketenagakerjaan ke instansi terkait maupun melakukan unjuk rasa namun tidak pernah ditindaklanjuti. "Kalau tidak ke Dinas Tenaga Kerja dan DPRD, mau mengadu kemana lagi?," kata dia.
Juru bicara APBM Eka Herawati menambahkan, dengan kenaikan harga bahan bakar minyak maka Peraturan Daerah tentang Upah Minimum Kabupaten Mojokerto 2013 juga harus direvisi. UMK Kabupaten Mojokerto pada 2013 sebesar Rp 1.700.000. "Belum semua buruh menikmati UMK, pemerintah sudah menaikkan harga BBM," kata Eka.
APBM terdiri dari sejumlah elemen buruh, diantaranya Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Mojokerto dan Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (PPBI).
Anggota Komisi Bidang Pemerintahan dan Perundang-undangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mojokerto Sujatmiko membantah jika anggota dewan menutup mata atas pengaduan para buruh. "Selain melalui rapat-rapat, kami juga menindaklanjuti pengaduan selama 24 jam," katanya.
Ia membantah ada diskriminasi dalam penanganan pelangggaran ketenagakerjaan. Dewan, kata dia, tidak memandang apakah yang lapor buruh atau pengusaha. "Sama-sama ditindaklanjuti," kata Sujatmiko.
ISHOMUDDIN
Berita terpopuler
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Ini Alasan Terdakwa Cebongan Mengakui Perbuatannya
Ada Boneka Barbie Bertubuh Proporsional di Amerika
Saran Bank Dunia: Naikkan Lagi Harga BBM
Peneliti Jepang Temukan Cara Atasi Gigi Berlubang
Dianiaya Kopassus, Gigi Sipir Cebongan Rusak
BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu