TEMPO.CO, Kupang - Aparat Kepolisian daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjunkan sedikitnya 576 personel untuk mengamankan gedung kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menjelang pelaksanaan pleno rekapitulasi pemilu gubernur NTT putaran kedua, Sabtu, 1 Juni 2013.
Ratusan polisi tersebut dilengkapi mobil water canon serta ditambah personel Brimob dan TNI. "Kami ingin memastikan proses rekapitulasi suara berjalan aman dan terkendali," kata Wakil Kepala Polres Kupang Kota, Komisaris Julian Perdana kepada wartawan di sela-sela gladi pengamanan gedung kantor KPU, Jumat, 31 Juni 2013.
Menurut dia, ada tiga fokus pengamanan yang dilakukan polisi sat pleno rekapitulasi perhitungan suara yakni gedung kantor KPU, pleno perhitungan suara, serta anggota dan pegawai KPU. Menjelang pleno rekapitulasi ini, terdapat sejumlah kelompok masyarakat yang siap menggelar unjuk rasa.
Saat perhitungan suara, katanya, polisi akan memberlakukan buka tutup jalan di depan kantor KPU. Tempat parkir akan diatur serta lalu lintas kendaraan yang melintas di jalan di depan KPU akan dibatasi. "Kami mengimbau masyarakat yang akan datang ke kantor KPU tertib," katanya.
Sementara itu perhitungan suara pemilu gubernur NTT putaran kedua di KPU kabupaten sudah berakhir. Sesuai data yang dihimpun, pasangan Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni unggul sementara dengan 1.065.265 suara atau 51.41 persen dari suara sah 2.071.951 suara, sedangkan pasangan Esthon Foenay-Paul Tallo mengumpulkan 1.066.686 suara atau 48,89 persen.
"Pleno rekapitulasi dari 21 kabupaten/kota sudah selesaikan dilakukan hanya menunggu pleno KPU provinsi untuk menetapkan calon terpilih," kata juru bicara KPU NTT, Djidon de Haan.
YOHANES SEO
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler
Bagikan KJS, Jokowi Disebut Pencitraan
Penulis Surat Pembaca Keberatan Didenda Rp 1 M
Jaksa Sebut Hercules Ancam Polisi