TEMPO.CO, Jakarta -Tujuh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 10, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, mengenakan pakaian adat Sunda. Di tempat ini, calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Tatang Farhanul Hakim mencoblos.
"Lihat calon-calonnya pakai iket kepala, kami juga terpanggil lestarikan budaya Sunda," kata Ketua KPPS di TPS 10, Wawan Juanda di sela-sela pemungutan suara, Ahad, 24 Februari 2013.
Baju adat itu, kata dia, disewa dari salon yang tak jauh dari TPS. Mengenai anggaran sewa pakaian dan tenda TPS, dia mengatakan, tiap anggota KPPS dikenakan biaya sewa Rp 30 ribu. "Ini sewa Pak kebetulan ada salon. Untuk tenda TPS kebetulan milik karang taruna, jadi tidak sewa," kata Wawan.
Alasan menggunakan pakaian adatnya berwarna kuning, Wawan menjelaskan, yang ada di salon cuma warna kuning. "Adanya warna ini, bukan berarti mendukung calon ini atau itu. Tak ada warna lain," kata dia.
Pada pilkada sebelumnya, kata Wawan, anggota KPPS memakai batik. Sebelumnya, TPS 10 terdiri dari 426 DPT. Pemilih di TPS ini merupakan warga di dua RT, masing-masing RT 1 dan RT 2/RW 06, Desa Cipakat, Singaparna.
Sementara itu, saksi pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana dan Dikdik-Toyib tidak datang ke TPS 10. "Saksi cuma ada tiga, yang tidak ada saksi nomor pasangan tiga dan satu," kata Wawan.
Dia tidak menerima konfirmasi kedatangan saksi dari dua pasangan itu. Dia pun tidak berusaha mengkonfirmasi tim sukses pasangan tersebut."Tidak saya cari. Jika saksi baru datang setelah pembukaan proses pemungutan suara, tak saya terima," kata Wawan.
CANDRA NUGRAHA
Baca juga
Cerita Warga Tentang Rumah Joglo Anas
Ruhut: Jika Mundur, Anas Mungkin Tidak Tersangka
Ibu Anas ke Jakarta Untuk Lihat Rumah Baru