TEMPO.CO, Jakarta -Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperkirakan ancaman bencana longsor pada masa mudik Lebaran ini menurun. Potensi longsor di Indonesia lebih banya dipengaruhi oleh intensitas hujan. "Potensi hujan turun, terutama untuk Indonesia bagian barat, ” kata Kepala Sub Direktorat Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Wawan Irawan saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Agustus 2012.
Meski demikian, Wawan tetap mengingatkan sejumlah daerah di Indonesia tetap harus waspada terhadap bencana longsor. Terutama di wilayah sebagian Sumatera, seperti Aceh daerah kepala burung di Papua, Jayapura, serta Ambon. ”Perkiraan potensi hujan di daerah tersebut menengah hingga tinggi,” kata Wawan.
Baca Juga:
Menurut dia, tim PVMBG sempat berkeliling mengecek potensi bahaya longsor yang mengancam infrastruktur jalan dan hasil pantauannya di sebar ke pemerintah daerah. Hasilnya, mayoritas sudah di antisipasi pemerintah. ”Mudah-mudahan tidak terjadi longsor,” kata Wawan.
Sebelumnya Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro mengatakan, sudah menyiagakan alat berat untuk mengantisipasi bencana alam. Diantaranya, 96 alat berat yang terdiri dari Dump Truck, Wheel Loader, Grader, Crane, Excavator Back Hoe.
Alat berat tersebut disebar di 24 lokasi yang tersebar di seluruh Jawa Barat. ”Kalau terjadi longsor, pohon roboh, alat berat tersebut bisa langsung digunakan," ujar Guntoro.
Dari data yang dilansir Polda Jawa Barat, longsor menjadi salah satu ancaman bencana yang diwaspadai saat masa angkutan mudik Lebaran ini. Total ada 36 titik, yakni 26 di jalur utama mudik, dan 10 di jalur alternatif.
Rinciannya 8 titik di jalur Pantura, 6 titik di jalur Tengah, 12 titik di jalur Selatan, dan 10 titik di jalur alternatif. POlisi menyiapkan secara khusus 468 petugas untuk menanganinya.
AHMAD FIKRI