TEMPO.CO, Jakarta - Agen Sukhoi di Indonesia, PT Trimarga Rekatama, mengindikasikan penyebab rusaknya ELT (emergency location transmitter) Sukhoi Superjet 100 akibat hantaman keras saat pesawat menabrak tebing. "Berdasarkan penyelidikan, sejauh ini pihak Sukhoi mengatakan ELT kemungkinan rusak akibat hantaman keras yang diterima pesawat," ujar konsultan bidang pertahanan dan pengembangan bisnis PT Trimarga, Sunaryo, ketika dihubungi Senin, 14 Mei 2012.
Sunaryo menjelaskan kerusakan ELT akibat benturan keras bukan hal yang mustahil. Pasalnya, dengan efek hantaman yang begitu dahsyat, ELT bisa saja mengalami malfungsi atau terlepas dari tempatnya.
Sunaryo menambahkan, ELT di dalam Sukhoi tidak hanya satu. Sukhoi Superjet 100 memiliki dua buah ELT, dan dua-duanya rusak. "Pihak Rusia sendiri masih bingung kenapa bisa rusak keduanya. Sejauh ini, mereka memperkirakan keduanya rusak karena hal yang sama, hantaman keras," ujar Sunaryo.
Sukhoi, kata Sunaryo, belum menemukan kemungkinan lain penyebab rusaknya ELT Sukhoi. Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Sukhoi Rusia masih menyelidiki penyebab utama rusaknya ELT. Saat Tempo menanyakan seberapa cepat Sukhoi saat menabrak tebing, Sunaryo mengatakan, hal tersebut juga masih dalam penyelidikan.
Sebelumnya, ELT Sukhoi Superjet 100 gagal mengirimkan transmisi darurat sesaat setelah menabrak tebing di wilayah Gunung Salak, Jawa Barat. Akibatnya, tim evakuasi sekaligus ATC (air traffic control) kesulitan menemukan lokasi jatuhnya pesawat yang sedang melakukan joy flight tersebut.
Normalnya, transmisi ELT pesawat yang jatuh bisa diterima oleh ATC di Australia, Singapura, dan Indonesia. Namun, saat Sukhoi Superjet 100 jatuh dan hilang kontak pada Rabu, 9 Mei lalu, ketiga ATC tersebut tidak menerima sinyal transmisi apa pun.
ISTMAN MP
Berita terkait
Tim SAR Temukan Lokasi Kotak Hitam Sukhoi
Tim SAR Temukan ELT Bukan Kotak Hitam
Kasus Sukhoi, Angkasa Pura Siap Bahas ATC
Pemisahan ATC Terganjal Kepentingan Sektoral
Harusnya Pengelolaan ATC Terpisah Sejak 2010
Sukhoi Menabrak Setelah Menembus Kumulonimbus
Keluarga Baru Bisa Terima Jenazah Korban Sukhoi Usai Identifikasi
Sukhoi Superjet Sempat Memutari Gunung Salak
ATC Membantah Terbang di Indonesia Seperti Neraka