TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Sebanyak 50 ekor ayam milik warga warga Desa Durung Bedug, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur mati mendadak.
Diduga unggas-unggas tersebut terjangkit flu burung, serta menulari ternak lainnya. "Serangannya mendadak, tiba-tiba langsung mati," kata Sukoco, peternak ayam kampung Desa Durung Bedug, Rabu (27/7).
Sukoco mengaku setiap tiga hari, dua ekor ayam kampung miliknya mati mendadak. Kematian ayam secara mendadak ini dilaporkan ke Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Sidoarjo. Dalam pengujian cepat disimpulkan ayam tersebut mati akibat terinfeksi virus flu burung (H5N1).
Ia mengaku tak percaya ayam peliharaannya terserang virus flu burung. Alasannya selama ini, kebersihan kandang terjaga dengan baik. Bahkan ayam peliharaanya juga dirawat secara teratur, termasuk pemberian pakan dan vaksin.
Setelah dinyatakan positif tertular flu burung, warga diminta membakar dan mengubur unggas yang mati. Tujuannya, agar virus tak semakin berkembang dan menulari unggas di sekitarnya.
"Unggas yang terinfeksi flu burung harus segera dimusnahkan," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kehewanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Sidoarjo, Bambang Erwanto. Menurut Bambang, kejadian flu burung ini merupakan yang pertama kali terjadi di Sidoarjo.
Untuk mencegah virus flu burung semakin merebak, diturunkam tim untuk menyemprot kandang warga dengan cairan disinfektan serta vaksinasi terhadap unggas yang tersisa. "Pemerintah akan mengganti kerugian warga," ujarnya.
EKO WIDIANTO