TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyatakan program bantuan langsung tunai akan dilanjutkan pada masa kepemimpinannya.
"Nggak ada pilihan lain pada kelompok yang butuh "diberikan ikan"," ungkapnya usai rapat koordinator di Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Selasa (27/10)
Program penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah menyasar tiga kluster. Pada kluster pertama, penerima bantuan termasuk kategori kelompok yang diberikan ikan atau bantuan langsung, seperti beras miskin, bantuan langsung tunai dan bantuan operasional sekolah. Menurut Salim, anggota kelompok pertama, sesuai dengan batang tubuh UUD 1945 pasal 34, harus ditanggung negara karena merupakan fakir miskin dan anak terlantar.
Program bantuan tunai, ia melanjutkan, datanya masih akan menggunakan referensi data terakhir yakni 18,5 juta rumah tangga sasaran pada 2009. "Awal November kami langsung action, sesuai data dan dana yang tersedia," janji Salim.
Departemen sosial akan ikut verifikasi data penerima bantuan mulai awal November. "Sudah ada keputusan pada pekan awal November, jumlahnya dan dana penerima ada berapa," imbuh Salim. Penerima bantuan akan menerima nominal yang sama, yakni Rp 100 ribu per kepala keluarga.
Bekas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta pada awal Juni 2009 menyataka rumah tangga sasaran pada 2010 yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik jumlahnya turun 5,4 persen menjadi 17,5 juta kepala keluarga
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyepakati kelanjutan bantuan tunai. " BLT tetap dilanjutkan," jelasnya dalam kesempatan yang sama. Program-program yang masuk kluster satu, katanya, akan dilanjutkan.
DIANING SARI