Seperti acara akekah umumnya, acara diisi dengan membaca shalawat nabi, berdo'a dan memotong rambut bayi. Sehari sebelumnya, orangtua bayi memotong dua ekor kambing yang dagingnya disajikan sebagai hidangan untuk para tamu.
Dalam sambutannya, presiden mengharapkan cucu pertamanya itu menjadi pelambang kebangkitan budaya lokal bagi bangsa Indonesia. Dalam lakon pewayangan, parikesit digambarkan sebagai satria piningit yang gagah berani. Diharapkan, jika besar nanti, Parikesit yang lahir di Rumah Sakit Angkatan Darat hari Kamis 31 Mei 2001 itu menjadi pemuda yang gagah berani dan siap membela kebenaran.
Acara akekah dan pemberian nama cucu presiden itu dihadiri oleh istri-istri pejabat. Wakil Presiden Megawati Sukarnoputeri dan para anggota kabinet tidak tampak dalam acara itu, kecuali Menteri Permukiman dan Prasarana Wailayah, Erna Witoelar. (Dian Novita)