Banjir Tutup Bandara Polonia

TEMPO Interaktif, Medan:Banjir melanda Medan, menewaskan setidaknya tiga orang, dan membuat bandara Polonia ditutup pada Senin (14/1). Banjir ini akibat hujan yang turun tanpa henti sejak Minggu (13/1). Kawasan bantaran sungai Deli, yang banyak didiami, meluap hingga menenggelamkan rumah yang ada disepanjang kawasan sungai ini. Kawasan bandara Polonia Medan terpaksa ditutup dan beberapa penerbangan sejak pagi hari terpaksa dibatalkan. Informasi yang dihimpun TNR dilapangan diketahui sekitar 12 orang dari berbagai kawasan dinyatakan hilang dan tiga ditemukan sudah tewas. Beberapa kawasan yang dilanda banjir antaranya, Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Polonia, Medan Labuhan, Medan Denai dan Percut Sei Tuan. Akibatnya, rribuan warga sejak Minggu malam terpaksa mengungsi dan menyelamatkan barangnya ketempat yang aman. Hujan lebat yang mengguyuri kota Medan sejak Minggu sore ini sama persis dengan kejadian 29 Desember tahun lalu, yang juga tanpa henti. Sampai saat ini kondisi cuaca kota Medan masih diliputi awan gelap dan mendung dibarengi hujan gerimis. Bandara Polonia ditutup karena landasan pacunya, yang sepanjang 1.600 meter, digenangi air dan tak bisa dipakai jalur penerbangan. Ini merupakan yang kedua kalinya bandara Polonia ditutup dalam kurun waktu sebulan ini akibat kondisi yang sama. “Bandara Polonia terpaksa ditutup untuk keselamatan penerbangan dan ini sampai batas waktu yang tak ditentukan. Landasan pacu digenangi air sepanjang 1600 meter, dan jalur penerbangan butuh runway sepanjang 1200 meter - minimal - tentu ini sangat berbahaya bagi penerbangan. Kita masih berusaha mengantisipasinya,” kata Kepala cabang Perum Angkasa Pura, Rusmin Nuryadi, di bandara Polonia Medan. Terhambatnya penerbangan di Polonia mengakibatkan Ketua MPR RI, Amin Rais, dan Mensos Bachtiar Chamsyah tidak bisa kembali ke Jakarta. (Bambang Soed/Medan)