TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian segera menurunkan tim untuk menyelidiki para spekulan yang diduga menimbun beras di tengah harga bahan pokok itu naik. Penyelidikan dititik beratkan pada kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, dan Malang. Kota-kota lainnya di Indonesia yang diduga juga menjadi tempat penimbunan beras pun akan segera menjadi target penyelidikan.Menurut Wakil Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam, hingga berita ini diterbitkan, pihkanya masih terus mencari kebenaran dari dugaan penimbunan beras. "Kami masih mencari keberadaan gudang tempat mereka menimbun beras, jika nanti ditemukan bakti, kami sita gudang tersebut dan si penimbun akan kami jerat dengan hukum yang berlaku," jelasnya kepada Tempo melalui telepon tadi malam.Anton menambahkan, banyaknya wilayah yang harus diselidiki membuat kepolisian tidak memasang target kapan penyelidikan akan selesai. Namun, ia berharap dalam waktu dekat ini isu spekulan yang menimbun beras dapat segera terungkap.Hapsari
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber
9 menit lalu
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber
Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.
Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu
13 menit lalu
Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu
Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
15 menit lalu
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres
25 menit lalu
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres
Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua
33 menit lalu
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua
Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.
Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS
38 menit lalu
Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS
Lagu Seven dari Jungkook BTS menduduki peringkat teratas dalam daftar The Hottest Hits Outside the US yang dirilis oleh Billboard, pekan ini
Komang Ayu Cahya Dewi Menang, Indonesia Melangkah ke Final Piala Uber 2024
44 menit lalu
Komang Ayu Cahya Dewi Menang, Indonesia Melangkah ke Final Piala Uber 2024
Komang Ayu Cahya Dewi memetik kemenangan atas wakil Korea, Kim Min Sun, dalam laga penentuan babak semifinal Piala Uber 2024. Berikut rekapnya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
52 menit lalu
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
56 menit lalu
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN
58 menit lalu
Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.
