TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan alasan sketsa kedua wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi,Novel Baswedan, belum dirilis. "Sejauh ini terkendalanya saksi," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat, 8 September 2017.
Argo menjelaskan, polisi biasanya membuat sketsa wajah dan mengkroscek kembali ke saksi. Namun, untuk sketsa kedua ini, polisi kesulitan untuk menemui saksi tersebut. "Saksi belum bisa ditemui," ujarnya.
BACA: Kejanggalan-kejanggalan Penyidikan Kasus Novel Baswedan
Argo tak menjelaskan lebih lanjut mengenai saksi yang dimaksud. Dia hanya menyampaikan bahwa perkembangan kasus penyerangan Novel hingga kini masih berjalan dan tetap dievaluasi. Perkembangan terakhirnya, dia menyebutkan, polisi sudah memeriksa saksi yang pertama kali menemukan cangkir untuk menyiram air keras ke wajah Novel.
"Berkaitan dengan barang bukti mug (cangkir) kan yang sudah kami periksa saksinya yang ambil pertama siapa, kami periksa dari Inafis juga kami periksa," kata Argo.
BACA: Di CCTV, Setelah Air Keras Menyiram Novel ... -
Novel Baswedan disiram air keras saat perjalanan pulang ke rumah seusai salat Subuh di masjid dekat rumahnya pada April lalu. Pelaku diduga lebih dari satu, dan saat kejadian mereka menggunakan sepeda motor.
Polisi sempat memeriksa tiga orang yang diduga sebagai pelaku berdasarkan foto dan keterangan tetangga. Mereka diperiksa karena dicurigai pernah mengintai rumah Novel. Namun mereka dibebaskan karena dianggap memiliki alibi yang kuat.
BACA: Novel Baswedan Sudah Tahu Diintai, Pelakunya... -
Adapun sketsa wajah yang diduga pelaku penyerangan Novel pertama kali dirilis Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, pada 31 Juli 2017. Sketsa yang dirilis Kapolri adalah seseorang yang diduga sebagai penyerang Novel, yang mengendarai motor.
Menurut Tito Karnavian, saksi melihat ada sosok orang yang mencurigakan sebelum penyerangan terjadi. Sosok tersebut berdiri tidak jauh dari masjid tempat Novel Baswedan salat subuh.
FRISKI RIANA