Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebijakan Kemnaker Berdasarkan Kecerdasan dan Keberanian.

image-gnews
Kebijakan Kemnaker Berdasarkan Kecerdasan dan Keberanian
Kebijakan Kemnaker Berdasarkan Kecerdasan dan Keberanian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa kesempatan berbincang dengan menteri ketenagakerjaan, duta besar, dan kalangan perburuhan dari negara lain, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif  Dhakiri mengatakan sering melemparkan pertanyaan untuk bercanda. Pernyataan-pernyataan yang disampaikannya pun tidak jarang membuat para tamunya tertawa.

“Tahu kan Anda, apa sebutan yang pas untuk Kementerian Ketenagakerjaan di Indonesia?” ujar Hanif kepara para menteri ketenagakerjaan, duta besar, dan kalangan perburuhan dari negara lain itu.  

“Tentu saya tidak terlalu menunggu jawaban mereka, karena sejatinya pertanyaan itu hanyalah joke. Lalu saya bilang, bukan Ministry of Manpower atau Ministry of Labor, karena saya tak hanya mengurusi buruh, tapi juga pengusaha yang kepentingannya pasti bertentangan. Sebutan yang pas untuk Kementerian Ketenagakerjaan adalah Ministry of problems. Kementerian dengan segudang masalah,” ucap Hanif yang membuat para tamu tertawa. Pernyataan-pernyataan Hanif  membuat suasana menjadi akrab dan cair.

 Lihat saja, unjuk rasa Hari Buruh dan penentuan upah minimum yang menjadi isu tahunan. Belum lagi masalah pemutusan hubungan kerja yang setiap saat muncul, pekerja migran Indonesia di luar negeri teraniaya, meninggal atau terancam hukuman mati. Juga masalah rendahnya kompetensi tenaga kerja Indonesia yang harus bersaing dalam kompetisi global, serta berbagai problem ketenagakerjaan lainnya. “Namun saya bersyukur, seluruh jajaran di Kementerian Ketenagakerjaan menyadari akan hal itu,” tutur Hanif.

Joke dan selera humor yang baik, sering menjadi umpan yang baik untuk berefleksi. Humor sebagai pengendur saraf, bahkan bagian dari proses penemuan solusi. “Tak mengherankan para tokoh besar dunia, kebanyakan memiliki sense of humor yang bagus. Bayangkan tegang dan runyamnya dunia ini bila mereka kering rasa humor dan tak memiliki joke-joke segar,” kata Hanif.

Konon, humor yang baik, menuntut kecerdasan dan keberanian. Termasuk keberanian menertawakan diri sendiri, baik secara personal maupun kelembagaan. “Bung Karno dan Gus Dur telah menunjukkan contoh yang baik. Demikian pula Presiden Joko Widodo,” ujar Hanif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecerdasan dan keberanian juga menjadi syarat mutlak dalam pembuatan keputusan, khususnya kebijakan publik. Keberanian, tentu sangat berbeda dengan kenekatan. Keberanian berakar dari pengetahuan yang baik, berbasis data yang valid, informasi yang cukup serta estimasi risiko terkait hal yang akan diputuskan. Adapun kenekatan adalah sebaliknya. Walaupun dalam tindakan praktisnya, masyarakat sering melihatnya secara salah kaprah. Orang yang pemberani sering dianggap nekat.

Soal keberanian memutuskan tindakan, Columbus memberi contoh menarik. Sebelum pelayaran panjangnya, syahdan, pelaut berjanggut lebat itu datang ke kedai. Mengambil sebutir telur rebus dari mangkuk penjual, diangkatnya dengan tangan kiri seraya berkata, “Siapa dapat meletakkan telur ini berdiri tegak, kuberi hadiah besar,” tantangnya. Pengunjung kedai ramai mencoba, dan telur selalu menggelinding, tumbang. Tak ada yang berhasil. Mereka berteriak, “Coba, kamu!”.

Columbus memungut telur yang menggelinding. Memukulkan pantat telur dengan papan meja hingga pipih, lalu meletakkan telur berdiri tegak. “Lihat, berhasil kan?” kata Colombus sambil menyodorkan jempolnya. "Kalau begitu caranya, kami juga bisa," serentak protes, bersahutan. “Kenapa kalian tidak melakukannya. Takut dicela?” tukas Columbus, sambil meletakkan telur rebus kedua, dan ketiga yang juga berdiri tegak.

Penggalan cerita Colombus itu mengajarkan bahwa nyaris tidak ada keputusan yang sepi dari celaan, khususnya terkait kebijakan publik. Namun keputusan tetap harus diambil. Dengan demikian tercipta kepastian aturan. Sekalipun, terkadang keputusan yang dianggap tak populer. Kecakapan dan keberanian menjadi kunci.

“Kami di Kemnaker, dalam membuat putusan dan kebijakan selalu merujuk pada dua hal. Menyelesaikan masalah yang ada dengan segera dan mengantisipasi potensi persoalan yang akan timbul. Kurasi dan prevensi, mengobati dan mencegah. Tentu saja tidak mudah. Bak mendayung perahu, kami harus melihat jauh ke depan, sekaligus sibuk menyingkirkan ranting, pokok pohon tumbang yang hanyut di sungai. Sesekali sambil bersenandung untuk menjaga ritme dan kekompakan,” ujar Hanif. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.