TEMPO.CO, Klaten - Menteri Keuangan Sri Mulyani ingin mengajak Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, ke negara-negara Nordic di Eropa Utara dan Atlantik Utara untuk belajar membuat kebijakan jangka panjang demi kemajuan masyarakatnya.
"Saya ingin mengajak Pak Junaedi ke negara maju, ke Nordic Country (Eropa Utara) atau Singapura untuk membuat policy atau RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) yang punya komitmen untuk menjaga kemakmuran bersama," kata Sri Mulyani saat berpidato di acara diseminasi dan sharing session optimalisasi dana desa di Gedung Banyu Panguripan Balai Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Rabu sore, 23 Agustus 2017.
Baca : Sri Mulyani: Anggaran Rp 292,8 Triliun untuk Atasi Kemiskinan
Dalam pidatonya selama 23 menit, Sri Mulyani berkali-kali memuji kesuksesan Desa Ponggok di bawah kepemimpinan Junaedi yang sudah menjabat dua periode.
Dalam sharing session, Junaedi mengutarakan pendapatan desanya meningkat pesat dari Rp 211 juta pada 2009 menjadi Rp 10,3 miliar pada 2016. "Tahun ini kami targetkan pendapatan mencapai Rp 15 miliar," kata Junaedi lagi.
Selain berkat keberhasilan dalam mengelola wisata air, pendapatan sebesar itu juga berasal dari sejumlah sektor usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri yang didirikan sejak 2009.
Selain memuji, Sri Mulyani juga berpesan agar Pemerintah Desa Ponggok jangan sampai kebingungan dalam mengelola pendapatan yang sedemikian besar.
"Negara-negara maju tahu cara mengelola uang sehingga tidak jadi air bah yang merusak rakyatnya. Karena uang yang kebanyakan juga tidak baik. Harus ada mekanisme yang disiplin," kata Sri Mulyani.
Maka itu Sri Mulyani berpesan agar Desa Ponggok menyediakan segala macam informasi yang transparan untuk melanggengkan kemajuan yang telah diraih sebagai tanggung jawab bersama.
Simak pula : Sri Mulyani: Pembiayaan Ultra Mikro untuk Menghindari Rentenir
"Jangan semua tergantung kepada kepala desanya. Siapapun yang memimpin harus punya komitmen untuk melanjutkan, tidak justru merusak," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, dia akan sangat sedih jika suatu saat dia mendengar Desa Ponggok dan desa lain yang sudah mandiri dirusak tingkah laku segelintir orang. "Di level negara sampai desa itu bisa terjadi. Tolong ini dijaga, supaya Indonesia punya contoh nyata negara makmur itu seperti apa. Ini betul-betul saya garis bawahi," kata Sri Mulyani.
Ditemui sesuai acara, Junaedi hanya tersenyum saat dikonfirmasi ihwal ajakan Sri Mulyani untuk belajar ke luar negeri. "Kalau saya terserah Bu Menteri Sri Mulyani saja. Diajak kemana pun siap," kata Junaedi.
DINDA LEO LISTY