TEMPO.CO, Jakarta - Upacara peringatan detik-detik Proklamasi kemerdekaan ke-72 tahun di Istana Merdeka pada Kamis, 17 Agustus 2017, dirasakan berbeda oleh Oesman Sapta Odang. Ketua Dewan Perwakilan Daerah ini merasakan ada suasana yang bersahabat yang terasa di Istana.
"Ini betul-betul sangat bersahabat, kepada rakyat, antar lembaga, antar lembaga politik. Semuanya hadir. Ya, kalau yang tidak hadir, ya artinya enggak tau deh," kata Oesman Sapta, seusai mengikuti acara di Istana Merdeka.
Baca juga:
SBY Sekeluarga Datang di Upacara 17 Agustus Istana Merdeka
Peringatan hari kemerdekaan di Istana dihadiri sejumlah mantan pejabat negara. Mereka diantaranya Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Kehadiran Megawati dan SBY dalam peringatan kemerdekaan di Istana adalah hal yang jarang terjadi.
Di masa pemerintahan SBY selama 10 tahun, Megawati tidak pernah mengikuti upacara peringatan kemerdekaan di Istana Merdeka. Ketua Umum PDIP itu lebih sering memperingati hari kemerdekaan dengan upacara di kediamannya di Lenteng Agung atau di DPP PDIP. Sementara di masa pemerintahan Jokowi, SBY dua kali tidak hadir dalam acara di Istana. Baru di tahun ketiga Jokowi, SBY hadir di Istana.|
Baca pula:
Gaya Paspampres Jokowi Berpakaian Adat Dari Aceh Sampai Rote
Upacara peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka berlangsung khidmad. Pembacaan teks Proklamasi dilakukan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Sejumlah pejabat negara yang hadir diantaranya Ketua DPR Setya Novanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan lainnya.
Selain dihadiri Megawati dan SBY untuk pertama kalinya, peringatan kemerdekaan di Istana pada tahun ini juga diwarnai kesemarakan dengan penggunaan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Presiden Joko Widodo memilih menggunakan pakaian khas dari Kalimantan Selatan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menggunakan pakaian khas Bugis, BJ Habibie menggunakan pakaian khas Bugis, Megawati mengenakan kebaya, sementara SBY menggunakan pakaian khas dari Palembang. Oesman Sapta sendiri memilih menggunakan pakaian khas Sumatera Barat.
AMIRULLAH SUHADA