Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Anak Muda Hadiri Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta

image-gnews
Sejumlah anak mengikuti ibadah misa Natal di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, DI Yogyakarta, 25 Desember 2016. Gereja ini mengadakan Misa Natal anak yang diikuti ratusan anak di Yogyakarta. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah anak mengikuti ibadah misa Natal di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, DI Yogyakarta, 25 Desember 2016. Gereja ini mengadakan Misa Natal anak yang diikuti ratusan anak di Yogyakarta. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan Asian Youth Day (AYD) ke-7 yang dipusatkan di Yogyakarta akhirnya dibuka pada Rabu sore, 2 Agustus 2017 melalui sebuah Misa Ekaristi.

Gedung tempat penyelenggaraan event yang diikuti oleh 2000 Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai negara di Asia itu disulap bertabur dengan nuansa bahan alam etnik khas Indonesia. Seperti serabut kelapa, tampah, dan berbagai perkakas khas pedesaan Jawa tampak dominan menyambut peserta berbagai negara.

Sebelum misa pembuka dimulai, ada aksi arak-arakan orang muda yang menggunakan pakaian adat dari berbagai provinsi dan negara peserta.

Uskup Keuskupan Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr.  Ignatius Suharyo menyatakan pihaknya sangat bersyukur Indonesia bisa terpilih menjadi tuan rumah perayaan besar ini. “Dalam gereja Katolik, peristiwa setingkat ini terakhir terjadi 27 tahun lalu di Lembang Bandung, dulu yang kumpul uskup se-Asia, sekarang generasi muda Asia,”  ujar Suharyo di sela pembukaan.

BACA: Alasan Paus Fransiskus Tak Hadiri Asian Youth Day di Yogyakarta

Suharyo menuturkan, Indonesia akhirnya terpilih menjadi tuan rumah event tiga tahunan ini karena termasuk istimewa posisinya di kawasan Asia. “Ada 17 ribu lebih pulau di Indonesia, ada 3 ribu lebih suku bangsa di Indonesia, ini menjadikan Indonesia layak diwartakan dan disaksikan sendiri generasi muda dari negara lain melalui event ini,” ujarnya.

Suharyo menuturkan, dalam event yang berlangsung 2-6 Agustus 2017, sebanyak perwakilan dari 22 negara Asia turut serta.“Harapannya generasi muda dari berbagai negara itu bisa belajar soal pluralisme, bukan perbedaan yang memecah belah namun perbedaan yang menunjukkan kemanusiaan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam bahasa iman Katolik, ujar Suharyo, perbedaan yang disatukan karena kekuatan iman, bukan sekedar perbedaan kemanusiaan. Suharyo menuturkan, berjalannya kegiatan ini pun banyak melibatkan dan dibantu oleh umat beragama lain. Interaksi dengan umat beragama lain juga masuk dalam sesi event ini sebagai bagaian perayaan perbedaan.

BACA: Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah Asian Youth Day

“Akan ada sesi khusus umat beragama lain dipertemukan dengan uskup uskup dari Asia, juga sesi interaksi antar iman untuk dialog dengan peserta,” ujarnya.

Event tiga tahunan yang mengusung tema “Joyful Asian Youth, Living the Gospel, in Multicultural Asia” itu juga dipastikan akan dihadiri sejumlah menteri. Seperti Menteri Pemuda dan Olaharga Imam Nahrawi dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Sedangkan untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga dijadwalkan hadir dalam event itu masih dalam tahap konfirmasi dengan pihak protokoler.

Sekretariat Keuskupan DIY Agustinus Wahju Hidajat menjelaskan para menteri rencananya hadir saat acara penutupan, 6 Agustus di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

43 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

49 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

50 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

55 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

58 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.