TEMPO.CO, Probolinggo - Peringatan Yadnya Kasada pada tahun ini bertepatan dengan 200 tahun terbitnya buku karya Thomas Stamford Raffles yang terkenal berjudul History of Java. Memori Raffles tentang Tengger yang tertuang dalam buku tersebut rencananya disampaikan lagi oleh DirekturJenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam rangkaian perayaan Yadnya Kasada Eksotika Bromo di Lautan Pasir Akasia, Sabtu, 8 Juli 2017.
Dalam History of Java, Raffles sempat mengungkapkan hasil penelitiannya ihwal masyarakat suku Tengger. "Saya melihat orang Tengger yang hidup dalam suasana damai, teratur, tertib, jujur, rajin bekerja, dan selalu gembira. Aku bertanya tentang perzinahan, perselingkuhan, pencurian atau jenis-jenis kejahatan lainnya, mereka yang disebut orang gunung itu menjawab bahwa hal-hal tersebut tidak ditemui di Tengger," kata Raffles dalam buku cetakan Oxford University Press, 1978 di halaman 332.
Baca: Ritual Yadnya Kasada di tengah aktivitas Gunung Bromo
Kehidupan suku Tengger yang damai, tentram, aman dan penuh toleransi itu dikenang Raffles dalam buku The History of Java pada 1817. Dalam upaya memaknai 200 tahun terbitnya buku yang fenomenal tersebut, kemudian digelarlah Festival Eksotika Bromo untuk menyemarakkan Upacara Yadnya Kasada tahun 2017. Festival tersebut akan digelar selama tiga hari pada Jumat - Sabtu, 7-8 Juli 2017.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo M. Sidiq Widjanarko mengatakan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari sudah memastikan akan membacakan sendiri memori Raffles tersebut pada Jumat, 7 Juli 2017. "Sedangkan Pak Hilmar Faid, kami belum dapat informasi lebih lanjut," kata Sidiq.
Simak: Menjelang Perayaan Kasada, Paket Wisata Bromo Laris Manis
Menurut Sidiq Festival Eksotika Bromo digelar atas kerja sama Satu Tujuan Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Kelompok Pemuda Karang Taruna dan Pokdarwis Desa Jetak Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Dalam Festival Eksotika Bromo tersebut, juga digelar pertunjukan kesenian mulai pembacaan puisi hingga pertunjukan tari di panggung terbuka di lautan pasir Bromo. Pertunjukan seni tersebut berasal berasal dari daerah-daerah di sekitar Bromo.
Lihat: Mengenal Upacara Yadnya Kasada di Bromo
Permukiman suku Tengger tersebar di sekitar kawasan Bromo yang mencakup Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang. Kesenian-kesenian dari empat daerah kabupaten tersebut juga akan meramaikan festival tersebut.
DAVID PRIYASIDHARTA