Iklan
TEMPO Interaktif, Bandar Lampung:Balai Karantina Hewan Lampung menahan 200 ekor trenggiling yang dibekukan. Rencananya trenggiling itu diselundupkan ke luar negeri melalui Pelabuhan Bakauheni. "Binatang itu dimasukkan dalam 20 kotak pendingin," kata Arinaung Siregar, Kepala Seksi Pelayanan Teknis Balai Karantina Hewan Lampung, kemarin.Arinaung menjelaskan, petugas Kesatuan Pelaksanan Pengamanan Pelabuhan Bakauheni mencurigai bus PO Giri Indah dari arah Palembang menuju Jakarta. Bus ini mengangkut barang yang berbau amis. Sopir bus, Rasmandi, menjawab kotak-kotak itu berisi ikan. Setelah dibingkar ternyata trenggiling."Menurut sopir hewan ini akan dibawa ke kawasan Grogol, Jakarta untuk dikumpulkan dan selanjutnya akan diekspor ke Cina," kata Arinaung. Arinaung memperkirakan jumlah trenggiling mencapai 200 ekor. "Karena setiap kotak berisi sembilan hingga dua belas ekor dengan berat 3-6,5 kilogram per ekor," katanya. Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam, Arifin, mensinyalir peredaran trenggiling berasal dari Lampung. "Di Lampung kemungkinan hanya sebagai tempat mengumpulkan. Pedagang besarnya ada di Palembang," kata Arifin.Dwi Nugroho dari Wildlife Crime Unit, menambahkan perdagangan trenggiling di Lampung dan Sumatera Selatan sudah lama. Di Lampung pusat perdagangan trenggiling di Bukit Kemuning, Lampung Utara. "Di sana ada pengepul dan pedagang besarnya," ungkap Dwi. Binatang yang terancam punah ini dilindungi undang-undang.Nurochman
Iklan
