TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang mengatakan dirinya diminta oleh senator lain untuk maju dalam pemilihan pimpinan DPD. Oesman mengaku tidak melobi atau meminta anggota lain untuk dicalonkan.
Dia mengaku tidak tahu bila ada pergerakan oleh anggota DPD lainnya untuk menyukseskan pencalonan. "Tidak tau, bukan urusan saya," tutur Oesman saat ditemui di ruangannya, Kamis, 6 April 2017.
Oesman berujar dirinya selaku Wakil Ketua MPR memiliki kedekatan dengan pimpinan fraksi-fraksi partai politik. Hal ini, kata dia, yang mungkin membuat senator lain mendorongnya untuk maju. "Mungkin itu pertimbangan teman-teman DPD mendesak saya," ucapnya.
Baca : Skenario Oesman Sapta Pimpin DPD: Kompromi Dulu, Setelah Itu...
Bila pencalonannya atas dasar keinginan pribadi, kata Oesman, sudah ia lakukan sejak Irman Gusman dimakzulkan. Namun hal itu urung ia lakukan lantaran masa jabatan yang tinggal enam bulan. "Apa yang bisa saya kerjakan dalam jangka waktu sependek itu," ujarnya.
Oesman mengatakan ingin mewujudkan cita-cita DPD yang bisa memiliki kewenangan setara dengan DPR. Namun, hal itu tidak mungkin bisa dilakukan andai ia hanya memimpin DPD di waktu yang sangat singkat.
"Tidak mungkin kalau kita merencanakan dalam satu dua bulan menjamin ada keberhasilan. Sedangkan dalam 12 tahun saja gak ada hasil apa-apa," tuturnya.
Alasan dirinya mau menuruti keinginan anggota lain untuk maju adalah atas dasar keprihatinan. "Saya adalah salah satu orang yang turut mendirikan DPD ini, saya sedih juga melihat DPD begini terus," ujarnya.
Menurut Ketua Umum Partai Hanura ini, dari awal terbentuk hingga sekarang masalah DPD selalu terkait dengan kewenangan dan perbedaan pendapat dengan DPR. Menurut dia, harus ada solusi mengatasi hal ini. "Tapi selama ini solusi itu tidak ada," ujarnya.
AHMAD FAIZ