Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Tewas Klitih Tidak Pernah Terlibat Geng Pelajar

image-gnews
REUTERS/Yiorgos Karahalis
REUTERS/Yiorgos Karahalis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah dan guru Sekolah Menengah Pertama Piri 1 Yogyakarta menyebut Ilham Bayu Fajar, korban yang tewas karena klitih atau aksi kriminal anak-anak dan remaja tidak pernah terlibat dalam geng pelajar. “Dia anak yang baik. Bukan tipe siswa yang suka berkelahi,” kata Wakil Kepala SMP Piri Bidang Kemahasiswaan SMP Piri Budi Prasetyo Dewo Broto, kepada Tempo, Rabu, 15 Maret 2017.

Siswa kelas III itu, kata Budi tidak pernah melawan maupun membantah guru sekolah. Misalnya ketika guru menyuruhnya menghapus tulisan di papan seusai pelajaran. Dia juga tidak pernah membantah ketika guru menegurnya saat terlambat masuk sekolah. Ilham pun meminta maaf bila terlambat datang ke sekolah.

Baca:
DI Yogyakarta Didesak Alokasikan Anggaran Tangani Aksi Klitih

Menurut Budi, orang tua Ilham memperhatikan anaknya. Ayahandanya, Tedy Efriansyah mengantar dan menjemput Ilham ke sekolah. Ibunda Ilham, Retno Supardini juga aktif berkomunikasi dengan Budi bila Ilham tidak masuk sekolah.

Sekolah itu punya tradisi setiap siswa bersalaman dengan guru dan kepala sekolah setiap mereka masuk sekolah. Selain mendekatkan guru dan siswa, tradisi itu membantu guru untuk tahu siapa saja yang terlambat dan tidak masuk sekolah lebih awal. “Ilham tidak pernah neko-neko. Hanya terlambat masuk sekolah saja,” kata Kepala Sekolah SMP Piri, Purwiyadi.

Ilham yang tidak punya hasrat melakukan kekerasan dikuatkan ayahandanya, Tedy Efriansyah. Ilham jauh dari kesan pelajar yang ikut-ikutan bergabung dengan geng pelajar. Tedy bercerita Ilham anak yang pendiam dan tidak pernah macam-macam. Ia juga tidak gemar nongkrong atau kumpul-kumpul. Hanya sesekali saja Ilham berkumpul dan ikut kakaknya nongkrong. “Ilham lebih suka di rumah,” kata Tedy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Massa Kepung Perumahan Titian Indah, FBR: Ini Salah Paham...
Disebut dalam Kasus E-KTP, Kepolisian Proses Laporan Marzuki Alie

Kepala SMP Piri, Purwiyadi mengatakan kemampuan akademik Ilham biasa-biasa saja. Di sekolah itu Ilham dikenal para siswa hampir di semua kelas. Ia luwes bergaul dengan siapapun dan tidak pilih-pilih kawan. Teman-teman sekolahnya terpukul. Ahad siang, 11 Maret, teman-teman dan gurunya tumpah ruah melayat ke rumah duka dan mengantar ke pemakaman.

Purwiyadi menyebut Ilham tidak pernah punya masalah dengan kawan-kawannya di sekolah itu. Beberapa alumni sekolah itu bahkan akrab dengan Ilham dan datang untuk berduka ke rumah Ilham. Sekolah juga menggelar secara khusus doa dan salat jenazah secara khusus untuk Ilham.

Purwiyadi meminta pemerintah serius menangani kasus klitih yang meresahkan guru dan orang tua siswa. Ia meminta pemerintah maupun polisi melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi tindakan kekerasan terhadap pelajar itu. “Kami harap pemerintah punya regulasi khusus untuk memutus rantai kekerasan ini,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

43 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

49 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

51 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

56 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

59 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.