Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Potensi Kekerasan Pilkada Harus Cepat Diatasi

image-gnews
Sejumlah anggota Polisi berkumpul untuk mengikuti pelatihan rutin pengendalian massa (dalmas) di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, 18 November 2015. Latihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan pengendalian massa menghadapi Pilkada 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Sejumlah anggota Polisi berkumpul untuk mengikuti pelatihan rutin pengendalian massa (dalmas) di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, 18 November 2015. Latihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan pengendalian massa menghadapi Pilkada 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hasil penghitungan suara sementara Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta versi KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Yogyakarta yang menggambarkan tipisnya selisih angka dua pasang calon rawan gugatan.

Dosen Jurusan Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mada Sukmajati meminta KPU Kota Yogyakarta dan pemerintah daerah mengantisipasi potensi kekerasan atau gesekan yang terjadi antar-massa pendukung masing-masing pasangan calon. "Ketidakpuasan hasil diselesaikan lewat hukum, bukan lewat aksi-aksi kekerasan di jalanan," kata Mada kepada Tempo, Senin, 20 Februari 2017.

Baca juga: Dua Pasang Calon Pilkada Yogya Saling Klaim Unggul

Ia memberi masukan agar KPU Kota Yogya mengabaikan terobosan atau inovasi untuk memecahkan potensi kekerasan itu. Jalan yang diambil adalah mengikuti aturan yang berlaku. Masyarakat Yogyakarta juga menjadi bagian penting untuk mengantisipasi gejolak atau potensi kekerasan di basis massa pendukung partai politik pengusung. Beberapa waktu lalu ketegangan terjadi antara massa dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan massa Partai Persatuan Pembangunan.

Gugatan ke Mahkamah Konstitusi atau MK sesuai aturan sangat mungkin bagi dua pasang calon di Pilkada Kota Yogyakarta. Ini bagian dari proses demokrasi untuk memastikan KPU bekerja secara profesional dan tidak memihak.

Baca pula: Awasi Rekap Pilkada Yogya, Tim Imam Priyono Diduga Dipukul

Mada menilai Pilkada Kota Yogyakarta kompetitif karena dua calon wali kota merupakan petahana. Hal ini membuat pemilih tidak mudah menentukan calon yang mereka coblos.

Ia mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 70 persen pada Pilkada Yogyakarta. Angka ini jauh dari prediksi awal banyak kalangan yang meragukan dua kandidat yang merupakan petahana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari hasil perolehan suara sementara itu, Mada menyebut mesin partai politik pendukung dua pasang calon bekerja dengan baik. Partai Golongan Karya pendukung Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi misalnya mampu menggarap suara di basis pemilih mereka dengan dukungan Partai Persatuan Pembangunan.

Organisasi Masyarakat Muhammadiyah juga bergerak baik. Begitu juga dengan PDI Perjuangan yang mampu menjaga suara di basis-basis massa mereka. "Tim partai pendukung masing-masing calon solid," kata Mada.

Dari hasil perhitungan sementara entey data model C1 KPU di 794, pasangan calon Wali Kota Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi unggul tipis dibanding Imam Priyono-Achmad Fadli. Haryadi dan wakilnya mendapat 100.332 suara atau 50,30 persen. Sedangkan, Imam Priyono dan wakilnya meraih 99.143 suara atau 49,70 persen.

Imam kalah di Kecamatan Kotagede, Kraton, Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Umbulharjo, dan Wirobrajan. Di Kecamatan Kraton misalnya calon nomor urut dua meraih 5.850 suara atau 53,3 persen. Sedangkan, calon nomor urut satu mendapatkan 5.123 suara atau 46,7 persen. Kecamatan-kecamatan itu menjadi basis Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi.

SHINTA MAHARANI

Simak:
Kapolri: Tindak Tegas Pengganggu Ketertiban Pilkada
Kapolri Imbau Pemenang Pilkada Tidak Eforia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

44 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

50 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

51 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

52 hari lalu

Petugas PPK menghitung jumlah suara dari formulir C plano saat rekapitulasi suara Pemilu 2024 di kantor Kecamatan Sumur Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat, 21 Februari 2024. Setelah rekapitulasi sempat dihentikan oleh KPU RI karena tak akuratnya penghitungan di situs web Sirekap milik KPU, saat ini proses rekapitulasi berlanjut dengan sistem penghitungan manual sesuai formulir C plano dari TPS-TPS. TEMPO/Prima Mulia
KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

56 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

59 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.