TEMPO.CO, Kupang - Banjir bandang melanda Kelurahan Wolomaran, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin, 9 Januari 2017, akibat meluapnya air dari saluran drainase yang tersumbat karena tingginya curah hujan yang melanda wilayah itu. Akibatnya, puluhan rumah terendam dan sebagian rumah hanyut terseret banjir.
Warga yang bermukim di daerah tersebut pun berupaya menyelamatkan barang-barang di dalam rumah mereka. Karena ketinggian air mencapai 1 meter, mereka memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Limpahan air banjir juga menyebabkan tembok rumah warga jebol dan menimbulkan kemacetan di jalan utama daerah itu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tapi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Banjir ini merupakan yang pertama kali terjadi akibat saluran drainase tersumbat sehingga air meluap ke permukaan jalan dan perumahan warga. "Kami berharap pemerintah segera memperbaiki saluran air yang tersumbat sehingga banjir seperti ini tidak terulang," kata Martinus, salah satu korban banjir bandang tersebut, Senin, 9 Januari 2017.
Dia hanya bisa pasrah melihat rumahnya terendam banjir yang melanda daerah itu. Hingga saat ini, banjir bandang masih merendam rumah dan tanaman warga.
Terkait dengan penanganan korban banjir bandang, Wakil Bupati Sikka Poulus Nong Susar dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sikka Frederikus Kadju Djen belum berhasil dikonfirmasi wartawan. Hingga Senin siang, 9 Januari, telepon dan pesan pendek yang dikirimkan tidak direspons.
YOHANES SEO
Simak juga:
Presiden Jokowi Tinjau Proyek Jalan Tol Batang-Semarang