TEMPO.CO, Jakarta – Pasukan TNI Angkatan Darat melalui Komando Daerah Militer Iskandar Muda menurunkan satuan untuk membantu evakuasi korban gempa di Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter mengguncang wilayah itu pada Rabu subuh, 7 Desember 2016, sekitar pukul 05.03 WIB.
“Puluhan anggota Komando Distrik Militer 0102/Pidie langsung diterjunkan di lokasi gempa,” ujar Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah kepada Tempo, Rabu, 7 Desember 2016.
Menurut Sabrar, Kodam Iskandar Muda melakukan evakuasi bersama tim SAR, Polri, dan warga setempat. “Kodim 0102/Pidie juga mendirikan posko bantuan bencana, berupa posko kesehatan dan dapur umum,” ujarnya.
Komandan Kodim 0102 Letnan Kolonel Usik Samawa Parana, lewat keterangan pers, mengatakan ratusan warga di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, tercatat mengalami luka-luka. Ada 21 korban tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan. “Korban kebanyakan anak-anak dan lansia, karena kebanyakan mereka tinggal di lantai dua rumah toko,” ujar Samawa.
Korban luka kini sedang mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Pidie Jaya. Tiga lokasi terparah akibat gempa tersebut, kata dia, adalah Kecamatan Merdu, Kecamatan Tringgadeng, dan Kecamatan Samalaga 3. Bangunan yang runtuh meliputi rumah, tempat ibadah, sekolah, dan pesantren. “Kini masih dalam pendataan.”
Koordinat gempa itu terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 kilometer arah tenggara Kota Banda Aceh. Titik gempa berada di kedalaman 10 km di Kabupaten Pidie Jaya. Efeknya dikabarkan terasa hingga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar serta terasa di Aceh Jaya, Meulaboh Aceh Barat, dan Kota Sabang.
YOHANES PASKALIS