TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan belum ada temuan dalam pencarian helikopter TNI Angkatan Darat jenis Bell 412.
Heli tersebut hilang kontak pada Kamis kemarin setelah terbang dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dengan membawa empat prajurit TNI.
"Sampai siang ini, belum ada perkembangan," ucap Wuryanto saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 25 November 2016.
Wuryanto memastikan pihaknya dan tim SAR terus menyisir lokasi yang diperkirakan sebagai tempat hilangnya heli tersebut. Bell 412 itu terakhir berkomunikasi dengan Malinau Tower pada pukul 11.29 Wita, Kamis kemarin. Saat itu, posisinya pada 8 Naitical Mile atau sekitar 19 kilometer dari Malinau.
"Jadi seluruh wilayah yang diperkirakan sesuai dengan informasi akhir disisir," ujar Wuryanto.
Bell 412 diketahui sebagai helikopter serbaguna yang diproduksi Bell Helicopter Textron, perusahaan asal Texas, Amerika Serikat. Heli ini memiliki kapasitas angkut maksimum 13 penumpang atau muatan sebesar 2.040 kilogram.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kamis kemarin, menyatakan heli yang hilang itu baru beroperasi pada 2013. Belum ada kepastian mengenai penyebab hilangnya Bell 412 tersebut.
"Nanti, setelah ditemukan, akan diselidiki tim khusus," kata Gatot di Makassar.
YOHANES PASKALIS