TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan belum ada informasi yang membuktikan bahwa ledakan bom di gereja Samarinda terkait dengan rencana bom Natal dan akhir tahun. "Belum mengarah ke sana," kata dia melalui pesan WhatsApp, Minggu, 13 November 2016.
Seseorang tak dikenal melemparkan bom yang diduga molotov di depan Gereja Oikumene, RT 03 Nomor 32, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 13 November 2016.
Baca:
Densus 88 Periksa Juhanda, Pelaku Bom Gereja Samarinda
Kapolri: Pelaku Bom Samarinda Eks Narapidana Bom Puspitek
Jokowi: Usut Tuntas Bom di Gereja Samarinda
Agus mengatakan pelemparan bom molotov itu terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. "Sekitar pukul sepuluh, jemaat yang selesai melaksanakan kegiatan ibadah keluar melalui pintu depan menuju ke parkiran. Tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal melemparkan sesuatu yang diduga menggunakan jenis bom molotov," kata Agus kepada wartawan melalui pesan singkat.
Setelah melemparkan bom itu, pelaku melarikan diri ke arah depan dan melompat ke sungai Mahakam. Agus mengatakan warga yang melihat kejadian tersebut berusaha mengejar pelaku dan berhasil ditangkap warga. "Selanjutnya diserahkan ke pihak Polsek Samarinda Seberang," ujar Agus.
Akibat ledakan ini, empat orang terluka dan mereka dilarikan ke rumah sakit. Adapun kerugian materi akibat peristiwa ini adalah empat unit sepeda motor rusak.
REZKI ALVIONITASARI