TEMPO.CO, Surabaya - Pemeriksaan Dahlan Iskan oleh penyidik Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai saksi kasus korupsi proyek cetak sawah di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur pada hari ini, 11 November 2016, terpaksa dihentikan. Kondisi kesehatan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu memburuk.
"Tensi darah Pak Dahlan naik menjadi 170," kata salah seorang pendamping Dahlan yang enggan dikutip namanya. Menurut dia, penyidik memutuskan menghentikan pemeriksaan setelah mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk memeriksa kondisi kesehatan Dahlan.
Dia mengatakan Dahlan keluar dari ruang penyidik Subdirektorat III Tindak Pidana Korupsi Polda Jawa Timur sekitar pukul 14.00. "Bapak barusan pulang," ujarnya saat mendatangi awak media di Balai Wartawan Polda Jawa Timur. Kepulangan Dahlan tanpa sepengetahuan awak media yang sejak pagi menunggu.
Sebelumnya, Dahlan datang ke gedung Subdirektorat III Tindak Pidana Korupsi Polda Jawa Timur satu jam lebih awal. Penyidik menjadwalkan pemeriksaan Dahlan pada pukul 10.00. Pemeriksaan Dahlan sempat terpotong salat Jumat. Saat ditanya wartawan seusai salat Jumat, Dahlan hanya diam.
Dahlan hari ini menjalani pemeriksaan lanjutan setelah kemarin diperiksa selama empat jam. Sebelumnya, pada Juli 2015, Dahlan juga sempat diperiksa di Mabes Polri. Dalam kasus ini, kepolisian telah menetapkan Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Upik Rosalina Wasrin sebagai tersangka.
NUR HADI