TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Direktur PT Otoda Sukses Mandiri Abadi (OSMA) Hartoyo sebagai saksi hari ini. Hartoyo sudah dua kali datang ke lembaga antirasuah tersebut. Penyidik meminta keterangan Hartoyo atas tersangka pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen, Sigit Widodo.
KPK memeriksa Hartoyo perihal dugaan suap di Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Kebumen. “Tindak pidana korupsi suap untuk tersangka SGW,” kata juru bicara KPK, Yuyuk Andriati Iskak, Jumat, 21 Oktober 2016. Sedangkan Hartoyo tampak datang ke KPK pada pukul 09.45.
Hartoyo datang sendiri. Ia mengenakan kemeja putih berlengan pendek dengan celana cokelat. Laki-laki berbadan gemuk itu terlihat berjalan cepat memasuki lobi gedung KPK. Tak satu kata pun keluar darinya saat wartawan berusaha mengejar orang yang diduga memerintahkan Salim, anak buahnya, untuk menyerahkan duit Rp 70 juta.
Duit suap itu telah diserahkan kepada Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kebumen Yudhi Tri Hartanto. KPK pun menangkap Yudhi yang juga politikus PDI Perjuangan. Penyuapan itu ditengarai telah direncanakan sebelum DPRD Kebumen mengesahkan anggaran Dinas Pendidikan senilai Rp 4,8 miliar.
Menurut Yuyuk, pemeriksaan terhadap Hartoyo penting untuk pengembangan penyidikan. Sedangkan anggaran Rp 4,8 miliar tersebut rencananya dikucurkan untuk pengadaan buku dan alat peraga berbasis teknologi informasi komunikasi. Adapun PT OSMA adalah salah satu perusahaan yang sering menyediakan alat peraga untuk sekolah.
DANANG FIRMANTO