INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima Bhumandala Award 2016. Bhumandala merupakan penghargaan yang diberikan Badan Informasi Geospasial (BIG) kepada kementerian/ lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan instansi yang telah mengembangkan simpul jaringan informasi geospasial dalam kerangka pembangunan.
Pemberian penghargaan ini juga bertepatan dengan Peringatan Hari Informasi Geospasial ke-47. Penghargaan ini diberikan BIG sebagai bentuk implementasi Perpres 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN).
“Pengelolaan data geospasial di Jawa Barat sudah merupakan kebutuhan dalam proses pembangunan daerah di Jawa Barat,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat menerima penghargaan di Kantor Badan Informasi Geospasial, Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 46 Cibinong, Senin, 17 Oktober 2016.
Data geospasial, selain digunakan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah, digunakan untuk analisis alih fungsi penggunaan lahan, juga memetakan kawasan wisata, kawasan pusat pertumbuhan, kawasan metropolitan, dan kawasan rawan bencana.
Terkait penghargaan itu, Jawa Barat dinilai sebagai provinsi yang paling peduli terhadap informasi geospasial. Sehingga Jawa Barat memiliki referensi ruang kebumian (georeference), di mana berbagai atribut data spasial ini menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah kontinental, nasional, regional, dan lokal di daerah Jawa Barat.
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2012 tentang satu data pembangunan Jawa Barat yang mengatur pengelolaan data wilayah terkait Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2015.
Untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi pengelolaan data geospasial, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat nota kesepakatan dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Penghargaan serupa pernah diraih Jabar pada 2014, juga penghargaan untuk inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara melalui aplikasi KM 0 Pro Poor yang memanfaatkan data geospasial untuk menentukan rumah tangga sasaran program penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat.
Sementara di tahun 2016 ini, Jawa Barat dalam meraih peringkat ketiga pada Simpul Jaringan Terbaik Kategori Provinsi, di mana peringkat pertama diraih Kalimantan Timur dan terbaik kedua DKI Jakarta. Lalu, untuk terbaik keempat Kalimantan Selatan dan terbaik kelima diduduki Nusa Tenggara Barat. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, didampingi Kepala BIG Kardono.
“Konsistensi dukungan pemerintah pusat dalam pembangunan data geospasial di Jawa Barat menjadi harapan besar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, baik berupa infrastruktur pendukung maupun pendampingan dalam pembangunan data geospasial di Jawa Barat,” kata Deddy.
(*)