Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jabar Mengembangkan Pakan Ternak Indigofera  

image-gnews
"Satu hektare Indigofera dapat mencukupi kebutuhan pakan untuk sepuluh ekor sapi."
Iklan

INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan pakan ternak hewan melalui jenis tanaman Indigofera. Jenis-jenis tanaman Indigofera ini diyakini bisa cepat dibudidayakan serta memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk pertumbuhan hewan ternak.

“Indigofera akan menjadi pohon perdu, hijauan yang akan digunakan untuk peternakan di Jawa Barat,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) seusai menerima pemaparan mengenai Indigofera dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di ruang Manglayang Gedung Sate, Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung, Kamis, 6 Oktober 2016.

Indigofera merupakan tanaman untuk pakan ternak jenis leguminosae, yakni pohon yang memiliki nutrisi tinggi, dari tanah Papua. Tanaman ini memiliki daun yang lebat. Jawa Barat akan mengembangkan tanaman ini untuk pakan ternak sapi dan kambing untuk meningkatkan produksi daging di Jawa Barat.

“Dengan Indigofera, biaya produksi bisa turun karena satu hektare Indigofera dapat mencukupi kebutuhan pakan untuk sepuluh ekor sapi. Padahal rumput biasa satu hektare hanya cukup untuk sapi. Ini berarti sangat produktif dan efisien,” kata Aher.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pohon ini akan digunakan untuk pengembangan pakan ternak hewan di Jawa Barat, khususnya peternakan berskala besar seperti sapi. Jawa Barat menargetkan 50 persen pemenuhan kebutuhan dagingnya diproduksi secara mandiri.

Adapun Indigofera terbagi dalam tiga kelas. Kualitas 1, tanaman ini hanya bisa dipanen bagian daunnya. Kualitas 2, bagian pohon Indigofera yang diambil adalah daun dan batangnya yang berukuran kecil, sedangkan kualitas 3 adalah tanaman Indigofera yang bisa dipanen setiap dua bulan yang diambil daun dan batangnya. Perbedaan dari ketiga kelas ini ialah dari kandungan proteinnya, kualitas 1 mengandung protein 31, kualitas 2 berprotein 26-27, dan kualitas 3 dengan protein 20.

Tanaman hasil temuan Prof Luki Abdullah dari IPB ini akan dikembangkan di sembilan titik, seperti di Subang, Banjaran, Ciletuh, Cikadu, Rancabango, Cijeunjing, Majalengka, Jatigede, dan Indramayu. Luas lahan percontohan yang mencapai 40 hektare ini akan dihuni oleh 400 ekor sapi. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.