TEMPO.CO, Surabaya- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya meminta kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk proaktif mencari warga Surabaya yang barangkali masih bertahan di Pedepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Alasannya, ia merasa prihatin dengan pengikut Dimas Kanjeng yang ternyata sudah kena tipu.
“Sepatutnya Pemkot Surabaya proaktif mengecek di padepokan. Jangan-jangan masih ada warga Surabaya yang masih bertahan di sana,” kata politisi partai Demokrat Herlina Harsono Njoto kepada Tempo di ruangannya, Rabu, 5 Oktober 2016.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini juga meminta apabila ada warga Surabaya yang masih bertahan di Pedepokan Dimas Kanjeng, segera dibawa pulang. Sebab, “Kehidupan mereka sudah tidak nyaman dan nasibnya mulai tidak jelas. Makanya, Pemkot harus menolongnya,” kata dia.|
Baca juga:
Ini Cara Anggota Dimas Kanjeng Tawarkan Program Pesugihan
Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya
Hingga saat ini, pengikut Dimas Kanjeng memang masih banyak bertahan di Pedepokan maupun di sekitar rumah warga. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga DPRD Kota Surabaya mengkhawatirkan nasib warga yang masih bertahan di padepokan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun warga yang melapor kepada Perintah Kota Surabaya yang merasa dirugikan oleh Dimas Kanjeng. "Kami Dinsos juga tidak ada datanya, coba dicek ke Bakesbangpol Linmas, " kata Supomo melalui pesan singkatnya.
Baca juga:
Ini 4 Penyebab Tren Elektabilitas Ahok Terus Menurun
Ini Alasan Pengikut Dimas Kanjeng Enggan Balik ke Rumah
Kepala Bakesbangpol Linmas Pemerintah Kota Surabaya Sumarno juga memastikan hingga saat ini belum ditemukan warga Surabaya yang menjadi pengikut padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dia menambahkan pihaknya terus aktif untuk mencari informasi barangkali ada warga Surabaya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng. Bahkan, ia meminta kepada warga Surabaya untuk melaporkan apabila ada keluarganya yang menjadi korban dan merasa dirugikan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu. “Tidak perlu malu, silahkan melaporkan kepada kami,” ujarnya
MOHAMMAD SYARRAFAH